Wali Kota Pekanbaru H Firdaus ST MT memandang pentingnya pendidikan akhlak bagi generasi muda seperti yang dimainkan pondok.
Yayasan Syekh Abdul Wahab Rokan yang saat ini dipimpin oleh Syekh Haji Ismail Royan, didirikan pada tanggal 21 November 1979 yang bertepatan dengan tanggal 1 Muharram 1400 H.
Reporter
Penutupan dilakukan Tuan Guru Syekh H Ismail Royan selaku Mursyid Perwakilan Tharikat Naqsabandiyah Provinsi Riau. Selain Tuan Guru memimpin ibadah suluk, beliau juga dibantu oleh Khalifah Aidrus bin Faqih Aban untuk bagian laki-laki dan Darni binti Zakaria petugas bagian perempuan. Keduanya berasal dari Besilam, Sumut.
Para jamaah suluk berasal dari banyak daerah dalam dan luar Riau. Selain Pekanbaru juga berasal dari Bengkalis, Kampar, Medan, Padang Sidempuan, Besilam dan Manado.
Disampaikan Tuan Guru kegiatan suluk sudah berjalan selama tujuh tahun di Pesantren Babussalam. Ritual ini bukan untuk kepentingan duniawi yang terkadang disalahpahami sebagian pihak.
Dijelaskan Tuan Guru, ada lima amalan pokok dalam bersuluk yakni menjaga wuduk agar selalu dalam keadaan suci. Lalu menjaga salat di awal waktu, di masjid dan berjamaah. Jamaah dilatih disiplin dengan hadir di masjid 30 menit sebelum waktu salat masuk.
Ketiga berzikir. Ibarat cermin yang harus selalu dilap agar tetap bersih, maka hati juga harus selalu dibersihkan dengan cara berzikir.
Keempat menjaga lidah dari berbicara yang sia-sia, palsu dan lainnya. Dan kelima menjaga perut dari makanan dan minuman yang diragukan kehalalan sifat dan sumbernya.
Tuan Guru juga memuji seorang jamaah yang biasa dipanggil Opung. Beliau sudah berusia 80 tahun dari Padang Sidempuan, Sumut, namun tetap bersemangat bersuluk ke Pekanbaru. "Ini mengajarkan bahwa kita harus istiqomah dalam beribadah," lanjut Tuan Guru.
Ajaran Tharikat Naqsabandiyah dibawa dan diajarkan Syekh Abdul Wahab Rokan pertama kali di daerah Kubu, Rohil sekarang, lebih seabad lalu. Kemudian pindah ke Besilam, Tanjungpura Sumut. Beliau belajar ilmu agama dan tharikat langsung kepada Syekh Sulaiman Zuhdi di Jabal Qubis, Arab Saudi, selama enam tahun.
Ajaran Naqsabandiyah mempunyai silsilah yang jelas dan ditulis dalam ijazah yang diberikan kepada jamaah suluk. Mulai dari Tuan Guru Syekh Hasyim Al-Syarwani, Tuan Guru Naqsabandiyah sekarang, Tuan Guru sebelumnya sampai ke Syekh Abdul Wahab Rokan, Salman Alfarisi, Abubakar Siddik hingga ke Rasulullah SAW.
Usai berbuka bersama dengan keluarga besar Pesantren Babussalam dilanjutkan salat Maqrib berjamaah. Kemudian makan nasi kebuli ala Arab bersama dan ditutup salat Isya serta Tarawih berjamaah.(*)
Keterangan Foto: Tuan Guru Syekh H Ismail Royan (tujuh dari kanan) foto bersama jamaah suluk usai salat Tarawih.
Wali Kota Pekanbaru H Firdaus ST MT memandang pentingnya pendidikan akhlak bagi generasi muda seperti yang dimainkan pondok.
Satu lagi kegiatan yang dilakukan menyambut datangnya bulan suci Ramadhan adalah apa yang biasa disebut dengan Sedekah Arwah..