Yayasan Syekh Abdul Wahab Rokan yang saat ini dipimpin oleh Syekh Haji Ismail Royan, didirikan pada tanggal 21 November 1979 yang bertepatan dengan tanggal 1 Muharram 1400 H.
Jumat, 27 Desember 2024 | 25 Jumadil Akhir 1446 H | Dibaca : 78 Kali
Semua Santri SMA Babussalam Sepakat Tolak Praktik Perundungan
Redaksi
Reporter
Seminar Bahaya Perundungan/Bullying dan Dampaknya terhadap Psikologis dan Masa Depan Generasi Bangsa dibagi dua sesi.
Sesi pertama khusus untuk para santri. Dan sesi kedua untuk majelis guru SMA Babussalam.
Pada sesi pertama, Prof Dr Amirah Diniaty M.Pd Kons selaku narasumber, di antaranya melakukan eksperimen kecil pada para santri.
Beliau menampilkan gambar-gambar perundungan melalui slide proyektor. Pada bagian lain, para peserta diberi secarik kertas. Kemudian santri disuruh mengamati gambar tersebut sambil melakukan aksi terhadap kertas yang ada di tangannya.
Terjadi hal yang menarik. Ternyata para santri melakukan aksi yang sama. Semua santri meremas bahkan menghancurkan kertas yang dipegang.
Tak sampai situ. Buk Prof Dr Amirah Diniaty juga masih mengajak santri terlibat aktif. Beliau pun meminta beberapa santri tampil untuk menyampaikan pendapat terhadap respons yang mereka berikan.
Ternyata para santri yang tampil menjawab dengan kesimpulan yang sama. Mereka menjawab sama yakni mereka merasa geram, marah karena tidak setuju dengan tindakan pembulliyan tersebut.
Sebagai apresiasi pada santri yang memberikan pendapat, pemateri pun memberi hadiah.
Dari data ini menunjukkan bahwa secara keseluruhan di kalangan santri tidak ada yang setuju dengan praktik perundungan.
Namun yang pasti semuanya itu secara agama juga dilarang keras dan berakibat dosa besar. Kemudian lebih lanjut narasumber mejelaskan jenis-jenis perundungan dan dampak yang dimunculkan.
Untuk Majelis Guru Sesi kedua khusus bagi guru, pembina asrama dan karyawan. Sesi ini lebih banyak diisi dengan dialog pemateri dengan peserta seminar seputar praktik-praktik bullying di sekolah.
Dengan demikian guru, pembina asrama dan karyawan bisa lebih jeli melihat bibit-bibit perundungan di kalangan santri. Sehingga bisa lebih cepat melakukan antisipasi dan penyelesaian sedini mungkin.
Sebagai Kepala SMA Babussalam, Ustadz Salahuddin berharap dengan seminar ini, seluruh santri terbebas dari praktik bullying.
"Dengan demikian, santri bisa belajar di sekolah dan tinggal di asrama dengan tenang. Lalu bisa berprestasi baik serta unggul dalam berbagai hal. Menjadi santri yang Beriman, Berilmu, Beramal dan Berakhlak Mulia” sesuai dengan motto Pondok Pesantren Babussalam," harap beliau.(*)