Senin, 27 November pagi, para santri dipenuhi semangat dan kegembiraan saat mereka bersiap-siap untuk memulai perjalanan. Rombongan menggunakan 4 bus besar berangkat pukul 08.00 WIB menuju destinasi pertama mereka, Kota Medan.

 

Perjalanan ini tidak hanya sekadar studi wisata, tetapi juga merupakan bentuk rasa syukur dan penghormatan terhadap warisan spiritual. Di Sumut, rombongan santri akan melakukan ziarah ke makam Tuan Guru Syekh Abdul Wahab Rokan yang terletak di Kampung Besilam, Langkat. Makam ini dikenal sebagai tempat suci dan menjadi destinasi utama dalam perjalanan mereka.

 

 

Setelah melakukan ziarah di Besilam, rombongan akan melanjutkan perjalanan menuju Aceh dengan agenda berziarah ke makam Syekh Assingkili. Aceh dengan kekayaan sejarah dan budaya Islam-nya, menjadi destinasi spiritual yang sangat berarti bagi para santri.

 

Selain kegiatan berziarah, rombongan juga akan memanfaatkan waktu di Aceh untuk menjelajahi keindahan alam dan kekayaan budayanya. Rencananya, mereka akan mengeksplorasi berbagai tempat wisata di sekitar Aceh, termasuk kunjungan ke pantai indah dan situs-situs bersejarah.

 

 

Petualangan mereka tidak berhenti di ibu kota provinsi. Rombongan santri juga punya agenda menyeberang ke Pulau Sabang untuk mengunjungi titik nol kilometer Indonesia, yang terletak di ujung barat daya Pulau Weh. Ini merupakan pengalaman yang tak terlupakan bagi para santri, sekaligus kesempatan untuk meresapi keindahan alam Indonesia.

 

"Perjalanan ini bukan hanya sekadar wisata, tetapi juga sebuah perjalanan rohaniah yang membawa nilai-nilai keagamaan dan kecintaan terhadap sejarah Islam. Kami berharap bahwa pengalaman ini akan menjadi landasan kuat bagi perkembangan spiritual dan pengetahuan mereka di masa depan," jelas Kepala SMP Babussalam, Ustadz H Khoirul Fajri Lc MH.(*)