Keberkahan Lain Dari Syekh Abdul Wahab Rokan Yang Memberi Manfaat Hingga Zaman Kini

Telepon:
(0761) 6700646

Senin - Jumat:
9am - 8pm

Jalan HR.Soebrantas No.62
Pekanbaru

Tentang Kami

Yayasan Syekh Abdul Wahab Rokan yang saat ini dipimpin oleh Syekh Haji Ismail Royan, didirikan pada tanggal 21 November 1979 yang bertepatan dengan tanggal 1 Muharram 1400 H.

Kontak Kami

Jalan HR.Soebrantas No.62 Pekanbaru, Riau
(0761) 6700646
pesantrenbabussalam@gmail.com

Teks foto:

Senin, 18 Desember 2023 | 5 Jumadil Akhir 1445 H | Dibaca : 1989 Kali

Keberkahan Lain Dari Syekh Abdul Wahab Rokan Yang Memberi Manfaat Hingga Zaman Kini

Tuan Guru Babussalam saat ini, Syekh Dr. H. Zikmal Fuad MA mengatakan, setiap haul Tuan Guru Babussalam Syekh Abdul Wahab Rokan semakin banyak jamaah yang datang. Tidak hanya dari sekitar Sumatera Utara.

Malah jamaah rata-rata 80-90% berasal dari pesisir Sumatera dan Semenanjung Melayu. Termasuk masyarakat Riau yang cukup banyak jamaahnya.

“Johor, Malaka, Riau, 80-90% dari daerah tersebut karena murid-murid Tuan Guru Babussalam Syekh Abdul Wahab Rokan banyak dari daerah tersebut,” jelas Tuan Guru Syekh Dr. H. Zikmal Fuad.

Menurut sejumlah pejabat atau tokoh hal tersebut menjadi berkah lain atau karomah dari kesolehan Syekh Abdul Wahab Rokan dan keberadaan Kampung Thariqat Babussalam.

Berkah yang tak henti-henti itu misalnya diungkapkan oleh Bapak Plt Bupati Langkat Syah Afandin yang hadir pada acara puncak haul. Menurut beliau, sampai hari ini Syekh Abdul Wahab Rokan masih memberikan manfaat terkhusus lagi kepada masyarakat Kabupaten Langkat.

"Luar biasa setiap tahun memperingati haul ini, Alhamdulillah jumlah pengunjung semakin banyak. Ini karena beliau bernazar semakin mudah akses masyarakat untuk kami," sebut Pak Bupati seperti diberitakan Antara Sumut.

Masih ada lagi. Dijelaskan Pak Plt Bupati, sebentar lagi jalan tol akan melalui Kabupaten Langkat. Dan tentu saja ini akan sangat memudahkan akses ke Besilam.

Hal senada juga diungkap oleh Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Bapak Hassanudin. Beliau berharap semakin banyak masyarakat atau jamaah yang ikut memperingati Haul Tuan Guru Babussalam Syekh Abdul Wahab Rokan.

“Kita harap wisata religi semakin berkembang di Desa Besilam. Semakin banyak orang yang berkunjung ke sini sehingga memberikan dampak besar secara ekonomi kepada masyarakat sekitar,” kata Pak Gubsu seperti rilis Humas Pemprov Sumut di sumutprov.go.id.

Berikan Gelar Profesor

Berkah secara pribadi juga dirasakan oleh Prof Dr Muzakkir MAg selaku Wakil Rektor IV Bidang Kerja Sama dan Pengembangan Lembaga UIN Sumatera Utara (UINSU). Beliau hadir bersama Rektor UINSU Prof Dr Nurhayati MAg pada hari puncak haul.

Prof Muzakkir menyampaikan, secara pribadi juga bagian dari Thariqat Naqsyabandiyah karena telah melakukan tiga riset tentang Thariqat Naqsabandiyah di Kampung Babussalam. Bahkan dua di antara risetnya itu telah menembus Scopus.

Scopus adalah database yang dimiliki dan dikelola oleh Elsevier yang merupakan salah satu penerbit karya ilmiah terkemuka di dunia.

Penelitian tentang sufisme dan tasawuf di thariqat ini pulalah yang membawa beliau meraih gelar profesor. Ia menyampaikan, kedatangan ini sekaligus untuk menguatkan hubungan silaturahmi dengan tuan guru di tanah yang diberikan “kekuatan langit” ini.

Prof Muzakkir pun mengharapkan agar budaya thariqat yang sejak ratusan tahun berjalan agar tetap berjalan, dipertahankan dan dikembangkan. Sebagai ruang syiar dakwah dan khususnya dalam perkembangan thariqat, sufi dan tasawuf.

Beliau juga berharap, pertemuan ini berkesinambungan sebagai ruang untuk mengakses taman-taman surga yang dapat ditemukan di Besilam karena sebagai sumber majelis ilmu dan energi ketuhanan.

Tanah Besilam dan Thariqat Naqsyabandiyah, jelas Prof Muzakkir, merupakan aset negara yang bisa membimbing umat dan memperbaiki moralitas bangsa. Khususnya dengan pendekatan tasawuf dan sufistik. Maka, kampung yang memberikan ketenangan ini perlu dikembangkan dan dilestarikan, sebagai bagian dari khazanah peradaban Islam.

Asal Usul Kampung Babussalam
Kampung Besilam Langkat bermula ketika Syeikh Abdul Wahab Rokan mendapatkan wakaf sebidang tanah dari Sultan Langkat pada tahun 1879. Pada tahun 1883, Syekh Abdul Wahab Rokan beserta para santrinya membangun sebuah perkampungan baru di Langkat lengkap dengan masjid dan pesantren.

Perkampungan itu semakin berkembang. Dan diberi nama Kampung Babussalam yang berarti pintu keselamatan. Masyarakat umum sering menyebutnya Bassilam atau Besilam.

Syekh Abdul Wahab Rokan dikisahkan pernah meninggalkan Kampung Besilam dan menetap di Sumujung, Malaysia (Malaya). Ini karena beliau tersinggung oleh penjajah Belanda yang mencurigai Syeikh Abdul Wahab tidak pernah kekurangan uang. Lantas Belanda menuduh beliau membuat uang palsu.

Karena merasa tersinggung, Syekh Abdul Wahab meninggalkan Kampung Babussalam dan pindah ke Sumujung, Malaysia. Pada saat hijrah itulah beliau mengembangkan Thareqat Naqsyabandiyah di sana.

Syekh Abdul Wahab Rokan akhirnya dijemput untuk kembali ke Kampung Besilam. Namun belum diketahui tahun berapa kedua peristiwa tersebut.

Beliau wafat pada tahun 1926 dalam usia 115 tahun. Setelah itu banyak orang yang berziarah dan bernazar ke makam beliau. Bertepatan dengan hari wafat Tuan Guru Syeikh Abdul Wahab Rokan digelar acara haul besar peringatan wafat Tuan Guru Pertama, yakni pada tiap tanggal 21 Jumadil Awal setiap tahunnya.(*)