Yayasan Syekh Abdul Wahab Rokan yang saat ini dipimpin oleh Syekh Haji Ismail Royan, didirikan pada tanggal 21 November 1979 yang bertepatan dengan tanggal 1 Muharram 1400 H.
Sabtu, 26 Oktober 2024 | 22 Rabiul Akhir 1446 H | Dibaca : 1033 Kali
Santri SD Babussalam Belajar Sambil Wisata ke Kampung Patin
Redaksi
Reporter
Santri SD Babussalam khusus kelas 4, 5 dan 6 menggelar kegiatan wisata edukasi pada Rabu, 16 Oktober 2024.
Destinasi wisatanya adalah Kampung Patin yang berada di Kecamatan XIII Koto Kampar, Kabupaten Kampar. Ratusan murid tersebut didampingi wali kelas, guru mata pelajaran dan guru MDTA.
“Di sana anak-anak diberi edukasi tentang hewan air tepatnya ikan patin. Mulai dari pembibitan, pemeliharaan dan pengolahan ikan patin sebagai produk kebanggaan masyarakat tempatan,” ungkap Ustazah Hj Yanti Elvina MPd sebagai Kepala SD Babussalam.
Selain itu, ungkap Ibu Kepala SD Babussalam, para murid peserta wisata edukasi juga diberi tugas oleh guru masing-masing. Mereka diminta menjawab sejumlah pertanyaan yang sudah diberikan di sekolah seputar ikan patin.
“Setelah kegiatan anak-anak bisa pula membawa oleh-oleh berapa olahan makanan dengan bahan dasar ikan patin. Oleh-oleh tersebut dapat dibeli di gerai olahan ikan patin yang masih berada di lokasi,” imbuh Ustazah Hj Yanti Elvina.
Sekilas tentang Desa Koto Mesjid Kampung Patin digagas oleh Dinas Perikanan Kabupaten Kampar, Provinsi Riau. Kampung itu layak disebut Kampung Patin karena dari satu desa ini dihasilkan ikan patin sebanyak 15 ton per hari.
Sebenarnya, Kampung Patin merupakan Desa Koto Mesjid yang terletak di Kecamatan XII Koto Kampar. Berbagai macam produk olahan berbahan dasar ikan patin sudah dihasilkan desa tersebut. Yang paling terkenal adalah ikan salai patin yang dilaksanakan ibu-ibu anggota pokdakan (kelompok pembudidaya ikan) di Unit Pengolahan Ikan binaan Dinas Perikanan Kabupaten Kampar.
Desa Koto Masjid memiliki motto "Tiada Rumah tanpa Kolam". Kini beragam produk sudah pula dihasilkan. Seperti kerupuk patin, abon patin, bakso patin, siomay patin hingga es dawet patin.
Selain itu ikan patin, desa ini juga memiliki daya tarik wisata, rumah produksi kriya dari bambu, lidi sawit, rotan dan pandan.
Objek wisatanya antara lain wisata alam air terjun Sungai Gagak, Lembah Aman, dan Talau Pusako.
Jarak tempuh dari Kota Pekanbaru menuju desa ini yakni sekitar 89 kilometer. Kini, Desa Kota Mesjid telah mendapatkan status sebagai Desa Wisata dari Kemenparekraf RI.
Sudah banyak pula prestasi yang diraih desa ini. Baik untuk level provinsi maupun nasional. Di antaranya meraih Juara 2 Desa Wisata Terbaik Nasional Kategori Suvenir pada 2021.
Penghargaan diserahkan langsung oleh Ketua Bidang Promosi dan Humas Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas), Nur Asia Uno pada Malam Anugerah Desa Wisata di Jakarta pada Selasa, 7 Desembar 2021.
Menurut Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Riau, Roni Rakhmat, untuk tahun 2021 ada 5 desa wisata di Indonesia meraih penghargaan pada kategori itu .
"Alhamdulillah, Desa Wisata Kampung Patin, Koto Mesjid, Kabupaten Kampar, setelah masuk 50 besar desa wisata se-Indonesia, malam ini ditetapkan sebagai desa terbaik II kategori souvenir. Selamat buat Kabupaten Kampar, Dispar Kampar, dan masyarakat Desa Koto Mesjid, Kecamatan XIII Koto Kampar. Ini merupakan prestasi yang luar biasa," kata Pak Roni.
Dengan berbagai prestasi tersebut, banyak kota atau desa di Indonesia yang belajar ke Desa Koto Mesjid. Baik dari aparat pemerintahan kota, desa, kelompok tani atau nelayan.(*)