Yayasan Syekh Abdul Wahab Rokan yang saat ini dipimpin oleh Syekh Haji Ismail Royan, didirikan pada tanggal 21 November 1979 yang bertepatan dengan tanggal 1 Muharram 1400 H.
Kontak Kami
Jalan HR.Soebrantas No.62 Pekanbaru, Riau
(0761) 6700646
pesantrenbabussalam@gmail.com
Teks foto:
Jumat, 07 Februari 2025 | 8 Sya’ban 1446 H | Dibaca : 130 Kali
Nakula Rafif dan Hafiz Mulyadi Dua Da'i Muda Dipercaya Beri Tausiyah
Redaksi
Reporter
Seperti biasanya, peringatan hari besar Islam di Pondok Pesantren Babussalam Pekanbaru selalu menampilkan para da'i da'iah muda berbakat. Seperti pada acara peringatan Isra’ Mi’raj 1446 H yang berlangsung di Masjid Darussalam, kompleks Ponpes Babussalam.
Mereka merupakan para santri Babussalam sendiri. Satu dari SMP dan satunya lagi santri SMA. Kali ini yang dipercaya memberi tausiyah adalah Nakula Rafif Arkana Idrus, santri kelas VII SMP. Satunya lagi bernama Hafiz Mulyadi, santri kelas XI SMA.
Nakula yang tampil lebih dulu tampak cukup rileks gaya khas remaja. Ayat pertama Surah Al Isra’ tentu saja tak lupa dilantukan. Terjemahan ayat itu yakni:
"Mahasuci (Allah) yang telah memperjalankan hamba-Nya (Nabi Muhammad) pada malam hari dari Masjid Haram ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat."
Lalu mengajak hadirin mengalunkan Shalawat Nabi bersama. Mengajak interaksi hadirin, yang kebetulan memang teman-temanya sendiri, menjadi ciri khas Nakula.
Dalam tausiyahnya yang diberi judul “Shalat adalah kunci kebahagiaan di dunia dan akhirat”, Nakula banyak mengajak hadirin lewat sejumlah pertanyaan yang diajukannya.
Seperti; Apakah teman-teman tahu pada momen apa shalat diperintah pada umat Islam?, Apakah teman-teman tahu apa arti dari Isra’ dan Mi’raj, Siapakah yang melakukan perjalanan tersebut?, dan sebagainya.
Nakula membawa kembali jemaah mengingat peristiwa luar biasa tersebut dan belum satu pun manusia melakoninya hingga kini.
Sementara Hafiz Mulyadi langsung fokus ke peristiwa perjalanan spektakuler itu. Seperti memulai dengan apa tujuan dari Isra' Mi'raj.
Tujuannya, sebut Hafiz, yakni memperlihatkan tanda-tanda kebesaran Allah subhanallahu wata'ala.
Peristiwa Isra' Mi'raj tidak hanya perjalanan fisik tapi juga perjalanan spiritual yang dalam Rasulullah shallallaahu alaihi wassallam yang mengandung banyak hikmah.
Pelajaran yang bisa diambil dari peristiwa tersebut di antaranya pentingnya shalat. Seperti firman Allah dalam Surah Thaha ayat 14 yang artinya;
"Sungguh, Aku ini Allah, tidak ada tuhan selain Aku, maka sembahlah Aku dan laksanakanlah shalat untuk mengingat Aku."
Pelajaran atau hikmah berikutnya adalah menjadi Nabi Muhammad sebagai teladan bagi umat. Dalam perjalanan naik ke langit (mi'raj) Nabi bertemu dengan Nabi terdahulu dan menjadi imam shalat berjemaah bersama mereka.
"Ini membuktikan bahwa Nabi Muhammad bukan saja pemimpin umat. Tapi juga menjadi pemimpin para Nabi," ujar Hafiz.
Selanjutnya, pelajaran tentang betapa besar dan tak terbatasnya kekuasaan Allah subhanallahu wata'ala.(*)