Yayasan Syekh Abdul Wahab Rokan yang saat ini dipimpin oleh Syekh Haji Ismail Royan, didirikan pada tanggal 21 November 1979 yang bertepatan dengan tanggal 1 Muharram 1400 H.
Senin, 21 Februari 2022 | 19 Rajab 1443 H | Dibaca : 1036 Kali
''ATM dan Kerja Sempurna'', Kiat Sukses Jadi Pengusaha Ala Bapak Mardani H Maming, Ketum Hipmi
Penulis
Reporter
Saat ini, Bapak Mardani H Maming tergolong pengusaha sukses yang relatif masih berusia muda. Satu sektor bisnis beliau adalah pertambangan terutama batu bara.
Tak sekadar itu. Bayangkan saja... Bisnis tersebut dikuasai dari hulu sampai hilir. Luar biasa kan...?
Tapi jangan dulu buru-buru bilang beliau itu monopoli ataupun lainnya. Bukan begitu. Menurut beliau itu merupakan strategi untuk tetap survive. Itulah salah satu strategi yang beliau terapkan sebagai pengusaha.
Dalam berusaha beliau memegang prinsip ''fokus kerja dengan baik dan bekerjalah dengan sempurna''.
Menurut beliau, baik jadi pengusaha kecil atau besar, dimana-mana persaingan itu tetap ada. Apalagi zaman internet atau digital sekarang.
Maka jika ingin bertahan, salah satu upayanya adalah dengan membuat usaha dari hulu hingga ke hilir. Inilah yang dimaksud ''bekerja dengan sempurna.''
Kebetulan beliau memulai bisnisnya di bidang pertambangan, tepatnya tambang batu bara. Inilah adalah bisnis pertama beliau.
Dalam bisnis tambang perlu memiliki izin, wilayah tambang, ada jalan, ada alat berat, tongkang, ada pelabuhan, mother vessel-nya, ada PLTU. Itu yang dimaksud beliau sebagai bisnis dari dari hulu sampai hilir.
Setelah beliau memiliki wilayah konsesi batu bara, berikutnya membeli alat berat. Selain digunakan sendiri, alat berat tersebut juga dirental/disewakan. Ini menjadi bidang usaha keduanya.
Sudah lebih besar dan cukup banyak modal, maka Pak Mardani kemudian membangun jalan untuk mengangkut galian tambangnya. Ini menjadi binsis ketiganya sebab jalan tersebut jika dipakai perusahaan lain maka harus membayar.
Berikutnya beliau memperluas dengan membangun pelabuhan. Di samping digunakan untuk sendiri, sekali lagi ini juga disewakan untuk perusahaan lain. Dan ini menjadi usaha keempatnya.
Selain menggunakan jalan darat, angkutan bahan tambang juga menggunakan transportasi air. Maka beliau pun membeli kapal tongkang untuk digunakan sendiri ataupun disewakan pihak lain.
''Maka bisnis itu selain fokus dan target, juga harus sempurna dari hulu ke hilir,'' ungkap Pak Mardani lagi.
Dengan demikian, kalau ikut tender proyek maka pihaknya bisa memberi penawaran harga yang lebih rendah dibanding pihak lain.
Di samping itu, bisa saling mendukung masing-masing perusahaan dalam satu grup. Artinya, jika satu perusahaan merugi perusahaan lain diharap bisa memberi laba.
Lalu dari mana belajarnya? Menurut beliau hal itu salah satunya didapat dari Youtube. Seperti yang dilakukan satu perusahaan tambang di Australia.
Membangun usaha dari hulu sampai hilir, menurut beliau juga dilakukan perusahaan di Indonesia. Di antaranya oleh Gudang Garam. Perusahaan rokok nasional itu kini memiliki usaha mulai perkebunan tembakau, pabrik rokok, pabrik kertasnya sampai transportasi.
Sedang cara atau ilmu yang digunakan, masih menurut beliau, adalah ilmu ala perusahaan Cina. Yakni ATM alias Amati, Tiru dan Modifikasi.
''Jiwa pengusaha itu harus berani mengambil risiko. Sesusai dengan moto Hipmi
'Pengusaha pejuang, pejuangan pengusaha','' ujar beliau lagi.(*)