• Sabtu, 08 Oktober 2022 | 12 Rabiul Awwal 1444 H | Dibaca : 1064 Kali

Babussalam Gelar Maulidan Internal, Santri Muhammad Fajar Curi Perhatian Jama'ah

Redaksi

Reporter

Pondok Pesantren Babussalam Pekanbaru menggelar peringatan Maulid Nabi Muhammad, Jumat 12 Rabbiul Awal 1444 H. Atau bertepatan dengan 7 Oktober 2022, malam.

Ini merupakan giat Maulid Nabi Muhammad SAW sesi internal yang berlangsung di Masjid Darussalam, kompleks Ponpes Babussalam. Jama'ahnya pun dari para santri, majelis guru, serta pengurus Yayasan Syekh Abdul Wahab Rokan.

Tentu saja tak ketinggalan hadir Tuan Guru Syekh H Ismail Royan, selaku Pimpinan.

Pada acara maulidan internal penceramah berasal dari kalangan santri. Dan kali ini yang mendapatkan kesempatan adalah Muhammad Fajar, santri kelas VIII SMP Babussalam dan Rhama Karomah santri kelas XII SMA Babussalam.

Ternyata Fajar tampil lumayan ok tuh. Malah cukup mampu mencuri perhatian hadirin. Poin-poin tausiah Fajar yakni mengajak hadirin meneladani Rasulullah SAW dalam kehidupan sehari-hari.

Karena Rasulullah SAW baginya adalah figur manusia yang sempurna. Dan juga sebagai Nabi yang sangat mencintai umatnya.

Fajar pun menukilkan sepenggal kisah Nabi ketika dianiaya kaum kafir Quraisy saat berdakwah. Maka Malaikat Jibril dan Malaikat Penjaga Gunung pun menawarkan jasanya untuk mencabut Gunung Uhud dan menimpakan pada kaum kafirun tersebut.

"Apa jawab Rasulullah..? Jangan! Mana tahu anak dan cucu-cucunya nanti akan beriman kepada ku dan kepada Allah," ujar Fajar.

Ia juga mengatakan bahwa Rasulullah seorang manusia yang hebat dengan banyak peran. Nabi Muhammad adalah seorang jenderal yang hebat. Nabi Muhammad adalah seorang guru yang hebat. Nabi Muhammad juga seorang pendakwah yang hebat.

"Jadi Nabi Muhammad layak jadi teladan. Kalau Allah memerintahkan kita mencontoh seseorang manusia maka wajar. Tapi kalau Allah memerintahkan kita mencontoh seorang malaikat, itu tidak wajar," lanjut Fajar.

Acara juga diisi dengan kegiatan barzanji dan marhaban oleh tim santri yang dipimpin Ustadz Jufridin. Dilanjutkan dengan Ratib Saman yang dipimpin Ustadz Muhammad Ali Siregar.(*)