• Sabtu, 27 Desember 2025 | 7 Rajab 1447 H | Dibaca : 8 Kali

Habib Syekh Dr Omar Kalash Berbagi Ilmu Bersama Majelis Guru Ponpes Babussalam

Redaksi

Reporter

Majelis guru Pondok Pesantren Babussalam Pekanbaru mendapat pencerahan dari Habib Syekh Dr Omar Kalash Al-Husainy. Majelis ilmu tersebut berlangsung pada Kamis, 18 Desember 2025 pagi, Gedung Serbaguna Haji Ahmad Royan.

Beliau adalah seorang ulama dan akademisi kontemporer yang aktif menyebarkan pemahaman Islam yang moderat dan relevan dengan isu-isu modern melalui pendekatan ilmiah dan dakwah.

Pada kesempatan itu juga hadir Tuan Guru Syekh H Ismail Royan selaku pimpinan Pondok Pesantren Babussalam. Para kepala sekolah tiap-tiap unit juga hadir.

Menurut beliau, secara umum ilmu dikelompokkan menjadi 2, yakni Fardu Ain dan Fardu Khifayah. Fardu Ain seperti ilmu tauhid, akidah, fiqih, akhlak, Al-Qur'an dan hadis.

Dan Fardu Khifayah antara lain ilmu pengetahuan alam, ilmu pengetahuan sosial, kedokteran, ekonomi, teknologi dan lainnya.

“Kedua kelompok ilmu tersebut berasal dan diajarkan oleh Allah subhanallahu wata’ala. Dan mengenal Allah adalah kewajiban tertinggi seorang hamba yang pertama-tama dipelajari dalam 20 sifat wajib Allah,” ujar Syekh Omar.

Pada kesempatan itu, Syekh Omar menekankan amat pentingnya diajarkan anak didik sifat Wujud sebagai sifat pertama Allah. Yang berarti Allah itu ada dan keberadaan-Nya pasti. Tidak diciptakan oleh siapapun, dan berdiri sendiri tanpa bergantung pada makhluk lain. Ini membuktikan bahwa Dialah Sang Pencipta alam semesta.

Lantas beliau pun memberikan dua kalimat penegas tentang keberadaan Allah untuk diingat hadirin. Pertama, "Apa saja yang tergambar di pikiranmu, Allah tidak seperti itu."

Kedua, “Allah itu ada tanpa memerlukan tempat”.

Kaidah-kaidah yang penting dalam akidah ini harus diajarkan dan dipahamkan pada pelajar.

Sekilas tentang Omar Muhammad Kalash
Habib Syeikh Dr Omar Kalash Al-Husainy (atau Omar Muhammad Kalash) merupakan profesor bidang Studi Islam dan tokoh agama yang berasal dari Malaysia. Beliau dikenal sebagai Wakil Rektor Innovative University College (IUC) dan memimpin pondok pesantren di Malaysia.

Beliau aktif dalam kegiatan dakwah, pengajian, dan seminar tentang fikih bisnis syariah, akidah, serta studi Ahlussunnah Wal Jamaah (Aswaja) yang moderat (wasatiyah) di berbagai universitas dan komunitas di Malaysia dan Indonesia, termasuk Riau, dengan fokus menyebarkan ilmu agama dan mempererat hubungan pendidikan-keagamaan.

Beliau sering mengisi kuliah umum, seminar, dan tabligh akbar, baik di Malaysia maupun di Indonesia termasuk Riau. Spesialisasinya adalah membahas topik seperti hukum bisnis syariah, literatur Islam klasik, akidah Islam, tasawuf, dan manhaj wasatiyah (kesederhanaan).(*)