Yayasan Syekh Abdul Wahab Rokan yang saat ini dipimpin oleh Syekh Haji Ismail Royan, didirikan pada tanggal 21 November 1979 yang bertepatan dengan tanggal 1 Muharram 1400 H.
Jumat, 16 Juli 2021 | 6 Zulhijjah 1442 H | Dibaca : 1355 Kali
Jadi CGP, Ustadz Badrulaini Berjuang Lulus Menjadi Guru Penggerak
Penulis
Reporter
Ustadz Badrulaini, M.Pd terpilih menjadi calon guru penggerak (CGP) Kota Pekanbaru. Ini merupakan program nasional yang diikuti jutaan guru.
Ustadz mata pelajaran matematika Pondok Pesantren SMA Babussalam itu merupakan satu dari 83 orang CGP. Mereka adalah angkatan pertama.
Namun saat ini jumlahnya tinggal 83. Karena satu guru CGP sudah wafat.
Menurut Ustadz Badrul, seleksi CGP sangat ketat. Karena melalui beberapa tes. Peserta CGP berasal dari berbagai tingkatan mulai dari guru TK hingga SMA.
Setelah lolos seleksi jadi CGP, 83 orang digembleng dengan sembilan kali lokakarya selama sembilan bulan. Kini sudah menjalani tujuh lokakarya, yang berarti juga sudah berjalan tujuh bulan.
Lokakarya merupakan pembekalan materi pembelajaran yang dikelola oleh Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru. Setiap kali usai lokakarya, maka CGP mempraktikkan atau menularkan pada sekolah masing-masing.
Dijelaskan Ustadz Badrul, CGP ini bertujuan untuk menyiapkan pemimpin pembelajaran. Juga mewujudkan Merdeka Belajar Dengan semboyan: Tergerak Bergerak dan Menggerakkan. Guru Bergerak Indonesia Maju.
Satu di antara materi yang ajarkan adalah bagaimana membuat suatu kegiatan sampai kepada monitoring dan evaluasinya.
"Alhamdulillah setiap kegiatan Badrul selalu menjadi pembaca doa," ujar Ustadz Badrul dalam chat-nya sambil menyerta emot tertawa.
Setiap lokakarya peserta menerapkan protokol kesehatan. Selain masker peserta juga wajib tes swab antigen.
Dijelaskan Ustadz Badrul, ujung dari kegiatan CGP ini adalah menjadi Guru Penggerak (GP). Namun berhasil atau tidaknya seorang jadi GP tergantung pada kompetensi setiap peserta.(*)