• Sabtu, 14 Agustus 2021 | 5 Muharram 1443 H | Dibaca : 1914 Kali

Kata Sambutan Dr Safarin Nasution: Gurumu Adalah Ayahmu Dalam Agama

Bapak Dr Safarin Nasution S.PdI, MA berkesempatan memberi kata sambutan pada acara Open House (Ta'aruf) Santri Baru Pondok Pesantren Babussalam Pekanbaru.

Beliau merupakan orang tua dari Maulida Rahmi Syafarin Nst, santriwati baru SMP Babussalam. Beliau saat ini menjabat sebagai Kasubag Perencanaan UIN Suska Riau.

Apa yang disampaikan beliau dalam sambutannya sangat menyentuh dan benar adanya. Misalnya apa yang menjadi alasan utama mengapa para orang tua ingin memasukkan anaknya ke Pondok Pesantren.

Untuk lebih jelasnya, admin website Pondok Pesantren Babussalam memuat apa yang disampaikan beliau pada acara tersebut :

Kami yakin kita satu harapan. Kita ingin meneruskan perjuangan Rasulullah SAW.

Kita ingin memiliki anak yang sholeh dan sholehah sebagai penerus, pewaris para Nabi yang kelak safaatnya kita harapkan di hari kemudian.

Kepada Rasulullah SAW kita kirimkan doa semoga senantiasa selamat sejahtera. Allahumma solli'ala sayyidina muhammad wa'ala 'alihi sayyidina muhammad.

Siapa yang ingin kebahagiaan di dunia hendaklah dengan ilmu. Dan siapa yang ingin kebahagiaan di akhirat hendaklah juga dengan ilmu.

Dan siapa yang ingin kebahagiaan pada kedua-duanya. Kebahagian di dunia dan kebahagiaan di akhirat hendaklah juga dengan ilmu.

Kami melihat, keduanya. Ilmu dunia yang diterjemahkan menjadi ilmu umum dan praktiknya menjadi SMP, SMA dan SMK. Dan kemudian ilmu akhirat yang kemudian diterjemahkan menjadi ilmu agama. Yang dalam aplikasinya menjadi ilmu Pesantren. Dua-duanya ada di Babussalam ini.

Karena Babussalam menjalankan pendidikan SMP yang dalam binaan Kementerian Pendidikan dan materi ajar Pesantren yang dalam binaan Kementerian Agama.

Kita semua patut berbangga hati karena menjadi bagian dari keluarga besar Pesantren Babussalam. Dan tentu kita sangat berharap Pesantren ini menjadi perpanjangan tangan tanggung jawab kita sebagai orang tua untuk melahirkan anak sholeh. Untuk menciptakan generasi sholeh sholehah.

Orang tua di rumah untuk mengurus Ibadah anak kita saja mengalami keterbatasan banyak hal. Kita berangkat kerja di pagi hari dan pulang di sore hari. Kita tak sempat mengingatkan agar Shalat Subuh di awal waktu, Shalat Zuhur di awal waktu, Shalat Ashar di awal waktu.

Apalagi sampai pada hafalan Al-Qur'an. Dan alhamdulillah Pesantren ini menerima kita. Maka kita berharap banyak dalam usaha pendidikan ini. Kita sangat ingin anak-anak kita nanti menjadi sholeh dan sholehah.

Maka kami berterima kasih kepada Buya sahibul fadilah beserta pengurusnya, para kepala sekolah dan majelis guru. Kami sangat membanggakan putra dan putri kami yang telah membuka hati untuk belajar di pusat ilmu pengetahuan yaitu Pesantren Babussalam ini.

***

Kami mohon maaf khususnya kepada orang tua yang mungkin belum terwakili isi hatinya. Namun kami yakin dan percaya kita satu tujuan. Pimpinan Pesantren dan kita semua wali murid punya satu tujuan untuk membentuk generasi sholeh dan sholehah.

Maka kalau kita lihat pada khazanah ilmu pengetahuan para ulama terdahulu, ada satu kata yang perlu kita tanamkan pada hati kita. Kata tersebut dalam bahasa Indonesia-nya berbunyi:

''Sesungguhnya gurumu adalah ayahmu dalam agama. Kalau ayah yang di rumah mengurus makan, minum dan pakaianmu. Tapi sesungguhnya yang paling berharga dalam dirimu adalah ruh-mu. Dan gurumu-lah yang mengurus ruh itu.''

Maka kita orang tua ini adalah orang tua biologis. Tapi orang tua akhiratnya adalah guru. Guru adalah orang tua sampai ke akhirat. Maka rindumu ananda, anak-anakku tercinta pada hari ini mungkin masih rindu pada orang tua yang sudah berpisah secara fisik satu bulan lamanya.

Tapi yakinlah suatu hari nanti, di saat suksesmu, rindumu akan beralih kepada gurumu. Karena guru akan berjasa banyak dalam hidupmu.

Maka yakinlah, kasih sayang guru, kasih sayang ustadz ustadzah yang kamu peroleh di Pesantren ini, sesungguhnya lebih dari kasih kami kepada kamu sekalian.

Mereka sudah mengurusi kebutuhan ruhanimu. Maka dengan mereka, ikuti apa nasehat mereka. Keinginan mereka barangkali jauh lebih mulia dari apa yang telah kami lihat selaku orang tua.

***

Namun orang tua juga terkadang juga seperti anaknya. Orang tua tahu kalau di rumah anaknya sehat wal'afiat. Bisa makan bisa tidur. Tapi selalu ingin dikabari kalau anaknya sedang dalam sehat.

Kita tahu kalau anaknya dalam bergaul dengan kawan-kawannya gembira ria. Akan tetapi kita orang tua ini terkadang juga selalu ingin bertanya dan khawatir, apakah anak-anak kita di sini tidak dapat teman.

Maka Pimpinan Pesantren, Pimpinan Yayasan, ini sebagai luahan hati sebagai bukti kasih sayang. Maafkan kami kalau ada kurang tepat dalam bertindak, mungkin kurang tepat dalam berucap tapi itu adalah ekspresi dari perasaan hati kami yang dalam. Yang mungkin juga butuh didikan dan arahan dari para buya dan guru di Pesantren ini.

Kami yang mewakili para orang tua mohon maaf kalau ada sepatah dalam sambutan ini.
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.(*)