Yayasan Syekh Abdul Wahab Rokan yang saat ini dipimpin oleh Syekh Haji Ismail Royan, didirikan pada tanggal 21 November 1979 yang bertepatan dengan tanggal 1 Muharram 1400 H.
Kamis, 10 Maret 2022 | 6 Sya’ban 1443 H | Dibaca : 1167 Kali
Syekh Dr Zikmal Fuad MA: Pengurangan Rakaat Bukti Kemuliaan dan Berlakunya Safaat Rasulullah SAW
Penulis
Reporter
Kunjungan Tuan Guru Babussalam Syekh Dr Zikmal Fuad MA ke Pesantren Babussalam juga berkaitan dengan peringatan Isra' Mi'raj. Tausiyah beliau berlangsung di Masjid Darussalam, kompleks Ponpes Babussalam, Ahad, 28 Februari 2022 malam.
Peringatan Isra' Mi'raj dimulai dengan pembacaan Kalam Ilahi oleh Hanif Abidin, santriwan kelas XII SMA Babussalam. Pembukaan acara dilakukan oleh protokol Ustadz Muhammad Ali Siregar S.Ag, dan penutupan dengan pembacaan doa yang dipimpin oleh Khalifah Yunan Helmi M.Kn.
Dalam tausiyahnya, Tuan Guru Babussalam Syekh Dr Zikmal Fuad MA berkisah tentang pengurangan perintah shalat wajib dari 50 rakaat menjadi lima rakaat saja dalam sehari semalam.
Perintah shalat tersebut dijemput Rasulullah SAW langsung yang menjadi poin utama dari peristiwa Isra' Mi'raj. Karena Rasulullah SAW merasakan beratnya perintah 50 rakaat tersebut maka beliau memohonkan agar dikurangi.
Dalam konteks inilah Tuan Guru Babussalam mengatakan telah berlakunya Safaat Rasulullah SAW bagi umatnya. ''Allah itu Maha Tahu. Dan itu menjadi bukti kemuliaan Rasulullah SAW dan berlakunya safaat Rasulullah,'' ujar Tuan Guru. ''Belum lagi meninggal Rasulullah tapi safaat beliau sudah berlaku bagi kita,'' lanjut Tuan Guru.
''Apa buktinya? Diwajibkan 50 kali dalam sehari semalam tapi kemudian dikabulkan menjadi lima kali saja dalam sehari semalam. Itulah berlakunya safaat Rasulullah.''
Dilanjutkan Tuan Guru, hal itu bukan tanggung-tanggung apalagi karena nilainya sama. Allah maha tahu bahwa betapa lemah dan malasnya kita. Maka Allah sedikitkan bilangan rakaatnya namun di sisi lain Allah banyakkan pahalanya.
''Maka hadirin hadirat sekalian, kita mulailah shalat. Supaya kita dekat dengan Allah Subhanahu Wataala dan perbedaan rakaat ini memudahkan kita supaya tidak capek. Karena Allah tahu kita malas, Allah tahu bahwa kita banyak pekerjaan,'' ungkap Tuan Guru lagi.
''Insya Allah sembahyang itu tidak mengganggu pekerjaan kita, tidak mengganggu jam kantor kita,'' lanjut beliau.(*)