Yayasan Syekh Abdul Wahab Rokan yang saat ini dipimpin oleh Syekh Haji Ismail Royan, didirikan pada tanggal 21 November 1979 yang bertepatan dengan tanggal 1 Muharram 1400 H.
Sabtu, 11 Februari 2023 | 20 Rajab 1444 H | Dibaca : 797 Kali
Kenangan Ziarah dan Wisata Santri Kelas VII ke Sumatera Barat 2023
Agenda Ziarah, Studi dan Wisata ke Sumatera Barat 19-22 Januari 2023 telah dilakoni semua santri Kelas VII SMP Babussalam.
Program tahunan tersebut diikuti 113 santri plus sejumlah guru pembina. Kegiatan dilepas langsung oleh Tuan Guru Syekh H Ismail Royan di area parkir Masjid Darussalam.
Ada sejumlah destinasi yang dikunjungi rombongan. Terkait ziarah dan ibadah adalah mengunjungi makam Syekh Sulaiman Ar-Rasuli di Canduang dan Masjid Terapung Al Hakim, Padang.
Juga mengunjungi beberapa destinasi wisata budaya, alam dan sejarah. Di antaranya kelok sembilan, Lembah Harau, Jam Gadang, Pasar Atas, Lubang Jepang, Lembai Anai, Terusan Mandeh, Pulau Sutan, kebun teh Alahan Panjang dan Istana Baso Pagaruyung di Kabupaten Tanah Datar.
Adapun tujuannya antara lain menjalin silaturahim, meningkatkan keimanan, ketakwaan, dan akhlakul karimah. Meningkatkan wawasan tentang Iptek, sejarah, budaya, tadabbur sekaligus mencintai alam dan membangun kerja sama serta disiplin para santri.
Sekilas tentang Syekh Sulaiman Ar-Rasuli Beliau sering dikenal juga dengan nama Inyiak Canduang. Lahir di Candung, Sumatra Barat, 1287 H/1871 M, wafat pada 29 Jumadil awal 1390 H/1 Agustus 1970 M).
Syekh Sulaiman Ar-Rasuli adalah seorang tokoh ulama Minangkabau dari golongan Kaum Tua yang gigih mempertahankan Mazhab Syafi’i. Beliau di makamkan di kompleks madrasah yang didirikannya yaitu Madrasah Tarbiyah Islamiyah Canduang, (MTI Canduang).
Ayah beliau bernama Angku Muhammad Rasul sedangkan ibu beliau bernama Siti Buli’ah.
Syekh Sulaiman Ar-Rasuli hidup sezaman dengan beberapa mubaligh terkemuka lainnya. Yakni Haji Abdul Latif Syakur, Syekh Muhammad Jamil Jambek, Haji Abdul Latif Pahambatan, Syekh Abbas Abdullah, dan Syekh Ibrahim Musa.
Ketika berada di tanah suci beliau juga bersamaan belajar dengan tokoh lainnya. Sebut saja Hadratus K.H Hasyim Asy’ari serta Syekh Hasan Maksum.
Guru-guru beliau yang terdapat di Sumatera Barat, diantaranya; Syekh Muhammad Arsyad (Batu Hampar), Tuanku Sami’ Ilmiah (Baso), Tuanku Kolok (Batusangkar), Syekh Abdussalam (Banuhampu), dan Syekh Abdullah (Halaban).
Pada tahun 1903, beliau pergi ke Makkah untuk menunaikan ibadah haji sekaligus menuntut ilmu. Di antara guru-guru beliau di sana yakni Syekh Muhammad Sa’id Ba Bashil, Syekh Utsman as-Sarawaki, Syekh Wan Ali Abdur Rahman al-Kalantani, Syekh Muhammad Ismail al-Fathani, Syekh Ahmad Muhammad Zain al-Fathani, Sayyid Ahmad Syattha al-Makki, Syekh Mukhtar ‘Atharid as-Shufi, dan Syekh Ahmad Khatib al-Minangkabawi.(*)