Yayasan Syekh Abdul Wahab Rokan yang saat ini dipimpin oleh Syekh Haji Ismail Royan, didirikan pada tanggal 21 November 1979 yang bertepatan dengan tanggal 1 Muharram 1400 H.
Rabu, 17 Agustus 2022 | 19 Muharram 1444 H | Dibaca : 822 Kali
Pak Wagubri H Edy Natar Bahas Perkembangan Pesat dan Peran Utama Pesantren
Kehadiran Pondok Pesantren dari masa ke masa menjadi harapan masyarakat muslim Tanah Air. Tak terkecuali di Provinsi Riau.
Seperti disampaikan Pak Wakil Gubernur Riau H Edy Natar Nasution saat memberi kuliah umum di Ponpes Babussalam, perkembangan Ponpes di Riau termasuk pesat. Pada 2019 jumlah ponpes di Riau baru 276. Tiga tahun kemudian sudah mencapai 400 lebih ponpes.
''Data tersebut dipaparkan Pak Gubernur Riau H Syamsuar pada saat peresmian pesantren di Koto Tengah belum lama ini. Artinya permintaan akan kehadiran Pesantren selalu bertambah. Begitulah artinya kehadiran Pondok Pesantren ini,'' ujar Pak Wagubri.
Hal ini, jelas Pak Wagubri, menunjukkan kehadiran dan peran Pesantren telah berubah dan bertransformasi dari masa ke masa. Ini sesuai dengan arahan Pak Wakil Presiden RI KH Ma'ruf Amin pada peringatan Hari Santri Nasional 2021 bahwa peran ponpes sudah berdaya.
''Artinya peran Pesantren itu tidak hanya semata-mata tempat menimba ilmu keagamaan. Tetapi lebih dari itu sudah berubah menjadi tuntutan. Oleh karena itulah dikatakan beliau (Wapres, red) Pesantren harus mampu menggerakkan perekonomian. Dan itu harus dimulai dari para santri,'' jelas Pak Wagubri.
Apa yang dikatakan Wapres, menurut Pak Wagubri, itu juga berkembang dalam masyarakat. Bahwa Ponpes kini sudah memberikan pembekalan-pembekalan yang lebih nyata dalam kehidupan sehari-hari santrinya.
Maka menurut UU No 14 Tahun 2019 tentang Pondok Pesantren, yang dipaparkan Wapres, ada tiga fungsi utama Pesantren.
1) Menjadi wadah utama untuk pengkaderan pemikir atau ahli agama (center of excellent).
2) Pesantren sebagai lembaga yang mencetak sumber daya manusia. Ini sudah terbukti dengan banyak alumninya berkarya dalam berbagai bidang. Termasuk juga menjadi pengusaha sukses.
3) Pesantren menjadi lembaga pemberdayaan masyarakat (agent of development). Pada 2018 pemerintah membuat program Santriprenuer dengan tujuan membentuk wirausaha baru di Pesantren termasuk regenerasi petani dan mengembangkan petani lahan-lahan produktif.(*)