Yayasan Syekh Abdul Wahab Rokan yang saat ini dipimpin oleh Syekh Haji Ismail Royan, didirikan pada tanggal 21 November 1979 yang bertepatan dengan tanggal 1 Muharram 1400 H.
Minggu, 31 Mei 2015 | 12 Sya’ban 1436 H | Dibaca : 3443 Kali
102 Murid Kelas V SD Babussalam Ikuti Khatam Alquran
Penulis
Reporter
Sebanyak 102 murid kelas V SD Babussalam mengikuti dengan khidmat Khatam Alquran Angkatan 16, Sabtu, 30 Mei 2015 sejak pagi hingga siang. Prosesi dimulai dengan pawai yang diiringi drumband dan hiasan mangar warna-warni.
Para murid laki-laki mengenakan busana jubah dengan rompi panjang berwarna biru serta kopiah khas berwarna emas. Sedang murid perempuan tampil dengan long dress putih hijab putih dengan hiasan bendo. Tak ketinggalan pula aksesori selendang biru. Sosok murid-murid tersebut terlihat beda dengan keseharian mereka.
Untuk Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah (MDTA) --pengganti MDA-- para murid tersebut duduk di kelas IV. Ini merupakan kelas terakhir atau paling tinggi. Sedang di kelas VI SD, kurikulum MDTA tidak ada lagi.
Pawai dimulai dari kompleks Pondok Pesantren Babussalam menuju ke Jalan HR Subrantas. Mereka berjalan sepanjang lebih kurang 300 meter untuk kembali masuk kompleks Babussalam. Prosesi ini didahului dengan membawa replika Alquran dengan mobil dan mendapat kawalan dari aparat kepolisian.
Sesampai kembali ke kompleks Pesantren Babussalam, para peserta memasuki aula SD Babussalam di lantai tiga beserta orang tua masing-masing. Di sini juga turut bergabung majelis guru yang juga menggunakan pakaian serba putih. Tampak hadir Drs H Alimunar mewakili pimpinan Yayasan Syekh Abdul Wahab Rokan, Kepala SD Babussalam H Mahbubin Nashiri SIP ME, Pembina Asrama Putri Ponpes Babussalam Hj Yuyun Suhaira, Kepala SMA Babussalam Dra H Yurniwati MPd, Kepala TK Babussalam Anita Fitri SPd, Hj Ernawati sesepuh Ponpes Babussalam serta mejelis guru.
Permbacaan surat dari juz 30 dilakukan secara berkelompok masing-masing empat atau enam orang setiap kelompok. Pembacaan bersama dengan bimbingan Ustad Ahmad Hamidi dan Ustad H Jauli itu dilakukan bergantian hingga semua peserta mendapat kesempatan.
Usai pembacaan Alquran, dilanjutkan dengan pembacaan tahlilan, asma ulhusna doa yang dipimpinan ustad Ahmad Hamidi dan ustad Jauli. Lalu dilanjutkan muhasabah untuk mengenang jasa orang tua masing-masing murid dalam membimbing putra putrinya. Suasana terasa haru dan banyak murid saat memegang tangan atapun memeluk orang tuanya yang meneteskan air mata. Terakhir ditutup dengan bermaaf-maafan antara murid dengan guru dan guru dengan orang tua.(li)