Yayasan Syekh Abdul Wahab Rokan yang saat ini dipimpin oleh Syekh Haji Ismail Royan, didirikan pada tanggal 21 November 1979 yang bertepatan dengan tanggal 1 Muharram 1400 H.
Selasa, 02 Juni 2015 | 14 Sya’ban 1436 H | Dibaca : 3356 Kali
Peristiwa Penting di Bulan Syakban
Penulis
Reporter
1. Pindah Kiblat
Pada bulan Sya’ban, qiblat berpindah dari Baitul Maqdis di Palestina ke Ka’bah di Mekkah al Mukarromah. Peristiwa ini terjadi setelah turun surat Al Baqarah ayat 144 yang terjemahannya, ‘’Sungguh kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit, maka sungguh kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. Dan di mana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya.’’
2. Turun Ayat Sholawat Nabi
Diturunkannya ayat tentang anjuran membaca sholawat kepada Baginda Nabi SAW yaitu ‘’Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.’’ (QS Al Ahzab; 56).
Keutamaan Sya'ban
Diangkatnya Amal Manusia
Dari Usamah bin Zaidn radhiyallahu’anhuma, dia berkata ‘’Saya berkata: Ya Rasulullah, saya tidak pernah melihatmu berpuasa dalam suatu bulan dari bulan-bulan yang ada seperti puasamu di bulan Sya’ban. Maka Beliau bersabda: Itulah bulan yang manusia lalai darinya antara Rajab dan Ramadhan. Dan merupakan bulan yang di dalamnya diangkat amalan-amalan kepada rabbul ‘alamin. Dan saya menyukai amal saya diangkat sedangkan saya dalam keadaan berpuasa.’’ (HR Nasa’i)
Disebut sebagai Bulan Alquran
Bulan Sya’ban disebut juga bulan Alquran sebagaimana disebutkan dalam beberapa atsar. Memang membaca Aquran selalu dianjurkan di setiap saat dan dimana pun tempatnya. Namun ada saat-saat tertentu pembacaan Alquran itu lebih dianjurkan seperti di bulan Ramadhan dan Sya’ban. Atau di tempat-tempat khusus seperti di Mekkah, Raudhoh dan lainnya.
Syekh Ibnu Rajab al Hambali meriwayatkan dari Anas, ‘’Kaum muslimin ketika memasuki bulan Sya’ban mereka menekuni pembacaan ayat-ayat Alquran dan mengeluarkan zakat untuk membantu orang-orang yang lemah dan miskin agar mereka bisa menjalankan ibadah puasa Ramadhan.’’
Malam Nishfu Sya’ban suatu malam Rasulullah salat, kemudian beliau bersujud panjang, sehingga aku menyangka bahwa Rasulullah telah diambil. Karena curiga maka aku menggerakkan telunjuk beliau dan ternyata masih bergerak. Setelah Rasulullah usai salat beliau berkata; Hai Aisyah engkau tidak dapat bagian? Lalu aku menjawab: Tidak ya Rasulullah, aku hanya berpikir yang tidak-tidak (menyangka Rasulullah telah tiada) karena engkau bersujud begitu lama. Lalu beliau bertanya: Tahukah engkau malam apa ini? Rasulullah yang lebih tahu, jawabku. Malam ini adalah malam Nishfu Sya’ban, Allah mengawasi hambanya pada malam ini, maka Ia memaafkan mereka yang meminta ampunan, memberi kasih sayang.
Abu Musa Al Asy’ari ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, ‘’Sesungguhnya Allah menampakkan (turun) di malam Nishfu Sya’ban kemudian mengampuni semua makhluk-Nya kecuali orang musyrik atau orang yang bermusuhan dengan saudaranya.’’(HR Ibnu Majah No 1390)
Dalam hadits Ali, Rasulullah bersabda: ‘’Malam Nishfu Sya’ban maka hidupkanlah dengan salat dan puasalah pada siang harinya. Sesungguhnya Allah turun ke langit dunia pada malam itu. Lalu Allah bersabda: ‘’Orang yang meminta ampunan akan Aku ampuni, orang yang meminta rezeki akan Aku beri rezeki, orang-orang yang mendapatkan cobaan maka Aku bebaskan hingga fajar menyingsing.’’(HR Ibnu Majah)
‘’Nabi Muhammad SAW bersabda ‘’Allah melihat kepada semua makhluk-Nya pada malam Nishfu Sya’ban dan Ia mengampuni mereka semua kecuali orang yang musyrik dan orang yang bermusuhan.’’(HR Tabrani dan Ibnu Hibban)
Malam Nishfu Sya’ban dan di seluruh bulan adalah saat yang utama dan penuh berkah, maka selayaknya seorang muslim memperbanyak aneka ragam amal kebaikan. Doa adalah pembuka kelapangan dan kunci keberhasilan, maka sunggguh tepat bila malam itu umat Islam menyibukkan dirinya dengan berdoa kepada Allah SWT. Nabi Muhammad SAW mengatakan, ‘’Doa adalah senjatanya seorang mukmin, tiangnya agama dan cahayanya langit dan bumi.’’(HR Hakim)
*Kutbah Jumat H Afrijon Lc MA di Masjid Darussalam pada 29 Mei 2015