Yayasan Syekh Abdul Wahab Rokan yang saat ini dipimpin oleh Syekh Haji Ismail Royan, didirikan pada tanggal 21 November 1979 yang bertepatan dengan tanggal 1 Muharram 1400 H.
Sabtu, 23 Desember 2017 | 4 Rabiul Akhir 1439 H | Dibaca : 2236 Kali
Pak Saleh yang Selalu Hadir di Kegiatan Pesantren Babusssalam
Penulis
Reporter
Pak Saleh Djasit adalah Gubernur Riau ke-10 tepatnya periode 1998-2003. Selain tokoh Riau, secara individu beliau adalah orang yang santun dan bersahaja.
Sikap itu masih terlihat hingga kini. Malah untuk banyak kegiatan besar khusus di Pesantren Babussalam, beliau terus hadir. Misalnya untuk kegiatan Maulid Nabi atau buka puasa bersama.
Untuk Maulid Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam, 12 Rabiul Awal 1439 H akhir November lalu, beliau juga hadir. Malah beliau menjadi satu-satunya mantan pejabat yang tak pernah absen.
Satu lagi tokoh yang tak pernah absen adalah, Ibu Hj Roslaini. Beliau adalah istri dari Almarhum Ismail Suko, dan juga orang tua dari Ibu Septina Primawati, Ketua DPRD Riau sekarang.
Pada peringatan Maulid kemarin, Pak Saleh turut memberi sambutan. Beliau mengenang, dulu sering mampir ke Babussalam untuk solat. Itu biasa dilakukan ketika Pak Saleh dalam perjalanan menuju Kota Bangkinang, saat beliau menjadi Bupati Kampar (tahun 1986 sampai 1996).
Beliau juga sering jumpa dan berbincang dengan H Ahmad Royan (almarhum), orang tua Tuan Guru Syekh H Ismail Royan yang juga pendiri Pesantren Babussalam.
Dulunya, lanjut Pak Saleh, ini berawal dari panti asuhan dan sekolah anak yatim. Menurut Pak Saleh itu perbuatan yang luar biasa. Namun Pak Saleh juga bertanya bagaimana nantinya kalau H Ahmad Royan sudah tidak ada lagi. Siapa yang akan membiayai semua itu.
“Jawaban itu mengejutkan saya. Beliau bilang ‘tugas saya selagi masih hidup saya lakukan’. Besok kalau sudah tidak ada lagi, yang bertanggung jawab itu kalian yang masih hidup’,” kenang Pak Saleh.
Pak Saleh mengucap Alhamdulillah karena semua itu terus berjalan dan berkembang hingga sekarang. Belia juga berterimakasih karena selalu diundang dalam banyak kegiatan di Babussalam.
“dan saya menyaksikan sendiri, pesantren ini dari waktu ke watku tumbuh berkembang baik sekali. Jadi betul-betul H Ahmad Royan menanamkan sebuah amal ibadah yang luar biasa. Ia bisa memberi motivasi bagi kita semua bahwa nanti kalau sudah meninggal hanya ada tiga yang masih ada hubungan dengan kita, yang memberi manfaat. Pertama meninggalkan anak yang saleh. Dan Alhamdulillah anak-anak beliau memang saleh dan mampu menjalankan amanah dengan mumpuni. Juga meninggalkan ilmu yang berguna dan amalan yang memberi manfaat bagi umat. Ini jadi ladang amal yang luar biasa yang akan diterima beliau tak pernah putus. Begitu juga bagi anak-anak beliau nantinya,” ungkap Pak Saleh lagi.(*)