Yayasan Syekh Abdul Wahab Rokan yang saat ini dipimpin oleh Syekh Haji Ismail Royan, didirikan pada tanggal 21 November 1979 yang bertepatan dengan tanggal 1 Muharram 1400 H.
Jumat, 27 Maret 2020 | 2 Sya’ban 1441 H | Dibaca : 1816 Kali
Agenda Kedua, Kunjungi dan Solat di Masjid Istiqlal Jakarta
Penulis
Reporter
Usai dari Masjid Luar Batang rombongan menuju Jakarta Pusat. Destinasi kedua di hari pertama itu adalah masjid negara sekaligus simbol kebanggaan bangsa; Masjid Istiqlal. Terletak di Jl Taman Wijaya Kusuma, Pasar Baru, Kecamatan Sawah Besar.
Masjid ini menjadi satu simbol rasa syukur bangsa Indonesia atas kemerdekaan yang diraih pada 17 Agustus 1945. Maka sangat tepat diberi nama istiqlal yang berarti merdeka.
Masjid Istiqlal adalah masjid nasional negara Republik Indonesia yang terletak di bekas Taman Wilhelmina, di Timur Laut Lapangan Medan Merdeka yang di tengahnya berdiri Monumen Nasional (Monas), di pusat ibukota Jakarta. Di seberang Timur masjid ini berdiri Gereja Katedral Jakarta.
Dikutip dari website jakarta-tourism.go.id, Masjid Istiqlal merupakan salah satu bangunan bersejarah di Indonesia. Arsitek Masjid Istiqlal yakni seorang Kristen Protestan bernama Frederich Silaban. Presiden Soekarno memprakarsai pembangunan masjid ini. Tanda dimulainya pembangunan dilakukan oleh Presiden Soekarno pada tanggal 24 Agustus 1951. Masjid Istiqlal dikenal sebagai masjid terbesar se-Asia Tenggara. Masjid ini tidak hanya digunakan sebagai aktivitas ibadah, tetapi juga digunakan untuk kantor berbagai organisasi Islam di Indonesia, aktivitas sosial, dan kegiatan umum.
Setelah perang kemerdekaan Indonesia, mulai berkembang gagasan besar untuk mendirikan masjid nasional. Ide pembangunan masjid tercetus setelah empat tahun proklamasi kemerdekaan. Gagasan pembangunan masjid kenegaraan ini sejalan dengan tradisi bangsa Indonesia yang sejak zaman kerajaan purba pernah membangun bangunan monumental keagamaan yang melambangkan kejayaan negara.
Masjid ini memiliki gaya arsitektur modern dengan dinding dan lantai berlapis marmer, dihiasi ornamen geometrik dari baja antikarat. Bangunan utama masjid ini terdiri dari lima lantai dan satu lantai dasar. Bangunan utama itu dimahkota satu kubah besar berdiameter 45 meter yang ditopang 12 tiang besar. Menara tunggal setinggi total 96,66 meter menjulang di sudut Selatan selasar masjid. Masjid ini mampu menampung lebih dari 200.000 jamaah.
Setelah menelisik langsung bangunan masjid serta beribadah, rombongan melanjutkan perjalanan menuju Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat. Agenda pertama di Bandung adalah rehat. Dan tempat yang dituju adalah Hotel Fave.(*)