Yayasan Syekh Abdul Wahab Rokan yang saat ini dipimpin oleh Syekh Haji Ismail Royan, didirikan pada tanggal 21 November 1979 yang bertepatan dengan tanggal 1 Muharram 1400 H.
Senin, 01 Mei 2023 | 10 Syawwal 1444 H | Dibaca : 1062 Kali
Tiga Penyucian Diri Umat Selama Puasa Ramadhan
Khalifah Yunan Helmi selaku Khatib Shalat Idul Fitri 1444 H, mengatakan, puasa Ramadhan sebagai upaya tazkiyatun atau penyucian tiga hal bagi kaum muslimin dan muslimat.
Yakni tazkiyatun akidah, tazkiyatun nafs (jiwa) dan tazkiyatun maal (harta).
"Sungguh luar biasa kita keluar dari Ramadhan dengan tiga penyucian diri tersebut," ujar Kh Yunan dalam khutbahnya di Masjid Darussalam, kompleks Ponpes Babussalam, Sabtu 22 April 2023.
Penyucian Akidah
Dijelaskan Khatib, para ulama tasawuf memaknai lafaz takbir yakni allahuakbar yang dikumandangkan berulang kali di hari fitri ini, sebagai penyucian akidah.
Ucapan allahuakbar ditakwilkan (ditafsirkan) oleh para ulama sebagai "allahuakbar wakullu ma siwallahi asghor". Semua selain Allah adalah kecil.
Semua yang ada pada insan, lanjut Khatib, harta yang banyak, anak, ilmu dan lainnya tidak ada artinya di hadapan Allah.
"Ini menunjukkan bahwa allahuakbar wakullu ma siwallahi asghor. Ini jadi peringatan sekaligus bukti bagi kita bahwa selain Allah itu kecil," ucap Kh Yunan lagi.
Penyucian Jiwa
Tujuan dari berpuasa adalah la'allakum tattaqun (agar kamu bertakwa). Ini ditegaskan Alquran Albaqarah ayat 183 tentang perintah berpuasa.
"Ini kalau kita menyadari bahwa puasa kita membawa kepada la'allakum tattaqun," ujar Khatib.
Artinya, jika sudah bertakwa maka umat Islam akan selalu berupaya menjaga kebersihan jiwanya. Sesuai dengan tuntutan Alquran dan hadist.
Misalnya, memberikan apa yang menjadi hak orang lain. Meminta maaf segera jika sudah menzolimi orang lain. Meminta ampun segera kepada Allah jika melanggar aturan-Nya.
Penyucian Harta
Ada banyak cara penyucian harta seperti zakat, infak, dan sodaqoh.
Zakat biasanya dibayarkan pada saat Ramadhan. Selain itu, saat Ramadhan juga semakin sering dan banyak melakukan infak dan sodaqoh karena pahalanya yang berlipat ganda.
Sebagai peringatan, Khatib pun menukilkan ucapan Nabi shallallahu 'alaihi wassallam. Akan datang satu zaman dimana orang kaya berkeliling memukul hartanya. Namun tak ada lagi orang miskin yang mau menerima.
Orang-orang miskin saat itu tidak lagi butuh harta. Orang-orang itu hanya menuntut darah dan daging dari orang kaya yang hakikatnya adalah milik mereka.
"Mari sama-sama kita berzakat, berinfak dan bersodaqoh. Sebelum datang zaman itu, orang-orang miskin menuntut haknya karena orang kaya tidak mau mengeluarkan kewajiban 2,5 persen," ajak Khatib. (*)