Rabu, 23 Desember 2020, Tuan Guru Syekh Haji Ismail Royan mendapat kunjungan dari sahabat lama ketika bersekolah di SMPP (Sek.
Yayasan Syekh Abdul Wahab Rokan yang saat ini dipimpin oleh Syekh Haji Ismail Royan, didirikan pada tanggal 21 November 1979 yang bertepatan dengan tanggal 1 Muharram 1400 H.
Reporter
Ustadz H Khoirul Fajri Lc MH menjadi Pembina Upacara HUT Ke-79 RI di Ponpes Babussalam Pekanbaru.
Dalam amanatnya yang cukup heroik, beliau memaparkan peran para pejuang kemerdekaan dahoeloe dengan perjuangan generasi masa sekarang.
Kemerdekaan RI, jelas beliau, adalah anugerah terbesar dari Allah subhanallahu wata'ala bagi bangsa Indonesia.
Sejarah mencatat banyak bangsa di dunia pada masa lalu menjajah bangsa Indonesia. Seperti Portugis, Spanyol, Inggris, Belanda dan Jepang.
Maka beratus tahun lalu para pejuang yang terdiri dari ulama, para mujahid, syuhada, tua muda, laki-laki dan perempuan, berjuang guna memerdekakan bangsa ini.
Mereka rela berkorban semua yang mereka miliki. Harta benda, keluarga dan bahkan nyawa mereka sendiri. Semua demi kemerdekaan bangsa ini.
"Semua itu demi satu kata. Kemerdekaan! Allahuakbar, Allahuakbar, Allahuakbar," ujar Ustadz Khoirul Fajri setengah berteriak sambil mengacungkan kepalan tangan kanannya.
Ucapan beliau disambut para peserta upacara dengan teriakan Allahuakbar juga.
Perjuangan para pahlawan, lanjut Ustadz yang juga Kepala SMP Babussalam itu, sudah purna (sempurna). Nama mereka harum dan tercatat dengan tinta emas sejarah. Dikenang oleh bangsa Indonesia dari generasi ke generasi.
Kini, estafet perjuangan bangsa Indonesia berada di tangan anak-anak bangsa sekarang. Para guru berjuang dan bertanggung jawab mencerdaskan generasi sekarang.
"Kami berjuang untuk para santri kami. Sehingga mudah-mudahan dengan segala ikhtiar, ijtihad dan mujahadah para bapak ibu sekalian, kelak anak-anak santri kami jadi santri yang beriman, berilmu, beramal dan berakhlak mulia," imbuh Ustadz lagi.
Para santri saatnya melanjutkan perjuangan yang telah dicontohkan para pahlawan terdahulu. Tapi tidak dengan membawa bambu runcing, parang dan senjata melawan para penjajah.
"Untuk anak-anak santri kami hanya satu jihadmu di sini. Yaitu menuntut ilmu dengan sungguh-sungguh," ujar Ustadz Khoirul Fajri lagi.
"Yang paling mungkin saat ini, ambil penamu, ambil bukumu, ambil senjata, kuatkan niatmu untuk berjihad menuntut ilmu. Karena menuntut ilmulah jihad anak-anak ustadz sesungguhnya," tegas Ustadz Khoirul Fajri lagi.
Mudah-mudahan dengan niat menuntut ilmu, Allah mudahkan jalan para santri untuk masuk surga. Karena menuntut ilmu adalah tugas yang teramat mulia.
Allah berfirman dalam surat Al-Mujadalah ayat 11: “Allah mengangkat derajat orang-orang yang beriman dan berilmu beberapa derajat”.
Juga ada banyak adagium dalam Islam yang mengutamakan menuntut ilmu. Seperti Hadits Nabi yang berbunyi:
"Barang siapa yang menginginkan kebahagian dunia, maka tuntutlah ilmu dan barang siapa yang ingin kebahagian akhirat, tuntulah ilmu dan barangsiapa yang menginginkan keduanya, tuntutlah ilmu." (HR Muslim)
Ataupun pepatah orang Arab yang mengatakan, “Tuntutlah ilmu dari buaian (bayi) hingga liang lahat.”(*)
Rabu, 23 Desember 2020, Tuan Guru Syekh Haji Ismail Royan mendapat kunjungan dari sahabat lama ketika bersekolah di SMPP (Sek.
Ribuan jemaah ikut menyalatkan dan menghadiri pemakaman Allahyarham Syekh Haji Hasyim Al-Syarwani. Jemaah tersebut datang dar.