Yayasan Syekh Abdul Wahab Rokan yang saat ini dipimpin oleh Syekh Haji Ismail Royan, didirikan pada tanggal 21 November 1979 yang bertepatan dengan tanggal 1 Muharram 1400 H.
Kontak Kami
Jalan HR.Soebrantas No.62 Pekanbaru, Riau
(0761) 6700646
pesantrenbabussalam@gmail.com
Teks foto:
Sabtu, 20 Desember 2025 | 29 Jumadil Akhir 1447 H | Dibaca : 7 Kali
Antisipasi Praktik Bullying di Kalangan Santri
SMA Babussalam Gelar Seminar Pembekalan bagi Pendidik dan Tenaga Kependidikan bersama Praktisi Andal
Redaksi
Reporter
SMA Babussalam Pekanbaru menggelar seminar pembekalan bagi pendidik dan tenaga kependidikan bertajuk antisipasi praktik bullying di kalangan santri. Acara yang berlangsung pada Senin, 15 Desember 2025 di Laboratorium Multimedia sekolah.
Ini sebagai langkah proaktif menjaga iklim pendidikan yang aman dan kondusif. Sekaligus menjadi panggung inspiratif bagi para pengajar untuk memperkuat peran mereka sebagai pelindung masa depan generasi muda.
Kepala SMA Babussalam Pekanbaru, Ustadz Salahuddin SAg MPd Gr. CGI membuka seminar dengan pesan penuh keyakinan. "Seminar ini dirancang untuk membekali para pendidik dan tenaga kependidikan dengan pengetahuan serta keterampilan dalam membimbing, mengawasi, dan mencegah praktik bullying di kalangan santri," ujar beliau.
Menurut Ustadz Salahuddin, bullying bukan sekadar masalah perilaku sesama, melainkan ancaman serius yang bisa merusak fondasi psikologis santri sebagai penerus bangsa.
"Jika tidak diantisipasi sejak dini, dampaknya akan berakibat buruk bagi masa depan mereka, mulai dari trauma berkepanjangan hingga hilangnya potensi kepemimpinan," tambahnya, sambil menekankan pentingnya pendekatan holistik berbasis nilai-nilai Islam dan ilmu pengetahuan modern.
Seminar menghadirkan pemateri andal, Hj. Aida Malikha SPsi MSi, Psikolog dan Direktur Humanika Psychology Center Pekanbaru. Dengan pengalaman luas di bidang psikologi pendidikan, Ibu Aida menyampaikan materi mendalam tentang deteksi dini bullying, strategi intervensi empati, serta pembangunan budaya sekolah anti-kekerasan.
"Pendidik adalah garda terdepan dalam menciptakan lingkungan belajar yang harmonis, di mana setiap santri merasa dihargai dan aman untuk berkembang," pesannya yang langsung diapresiasi para peserta.
Acara ini tidak hanya menyentuh aspek teoritis, tapi juga memicu diskusi interaktif yang membangkitkan semangat kolaboratif. Para pendidik SMA Babussalam, yang berlatar belakang pendidikan, berjanji menerapkan ilmu baru ini dalam rutinitas harian, mulai dari pengawasan asrama hingga kegiatan ekstrakurikuler.
Langkah ini mencerminkan komitmen SMA Babussalam Pekanbaru sebagai lembaga pendidikan berbasis pesantren yang visioner, siap melahirkan santri tangguh dan berakhlak mulia.
Dengan demikian, seminar ini menjadi mercusuar harapan, menginspirasi bahwa pencegahan bullying adalah investasi mulia untuk bangsa yang lebih inklusif dan berprestasi.(*)