Yayasan Syekh Abdul Wahab Rokan yang saat ini dipimpin oleh Syekh Haji Ismail Royan, didirikan pada tanggal 21 November 1979 yang bertepatan dengan tanggal 1 Muharram 1400 H.
Kontak Kami
Jalan HR.Soebrantas No.62 Pekanbaru, Riau
(0761) 6700646
pesantrenbabussalam@gmail.com
Teks foto:
Senin, 15 September 2025 | 22 Rabiul Awwal 1447 H | Dibaca : 3 Kali
Tiga Dai Beri Tausiyah Tentang Maulid Nabi, Diakhiri Dengan Barzanji dan Ratib Saman
Redaksi
Reporter
Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H di Pondok Pesantren Babussalam Pekanbaru berlangsung pada Kamis, 4 September 2025, malam.
Pembawa acara dipercayakan pada Ustadz Khairul Akmal SPd. Sementara hajatan dimulai dengan pembacaan Kalam Ilahi oleh qori Fajar Sidik, santri kelas XI SMA Babussalam.
Kemudian tiga dai tampil sebagai pengisi tausiyah tentang Maulid Nabi. Dua di antaranya merupakan santri. Mereka adalah Emir Syakir Nasution, santri kelas IX SMP Babussalam dan Anthony Mahadika, santri kelas XI SMA Babussalam.
Dilanjutkan tausiyah oleh Ustadz Mawardi, pembina santri putra. Dalam ceramah ringkasnya, ustadz asal Madura ini berbicara tentang bagaimana sikap seseorang terhadap sosok yang diidolakan.
Di antaranya adalah dengan meniru apa yang biasa dilakukan atau kebiasaan dari sang idola. Termasuk di antaranya cara berpakaian. Dalam konteks ini sosok yang diteladani tentu saja Nabi Muhammad SAW.
Beliau menyebutnya dengan istilah kapelan, berasal dari kosa kata bahasa Inggris; Couple. Artinya pasangan.
"Jadi kalau mau kapelan jangan yang biasa. Kerendahan. Jadikan Nabi Muhammad SAW sekalian sebagai kapelan," ujar beliau.
Usai ceramah agama, acara di Masjid Darussalam dilanjutkan dengan Seni Barzanji yang digawangi oleh Ustadz H Jauli SAg, Ustadz Muhammad Ali Siregar SPdI dan Ustadz Jufridin SPdI.
Seni islami ini merupakan syair-syair yang melantunkan puji-pujian doa, dan kisah sejarah Nabi Muhammad SAW.
Tradisi ini merupakan bagian dari peringatan Maulid Nabi di banyak daerah di Indonesia. Terutama di kalangan pondok pesantren. Barzanji juga dilakukan pada acara-acara keagamaan lain seperti khitanan, pernikahan, atau syukuran.
Barzanji bertujuan untuk menumbuhkan kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW dan meningkatkan spiritualitas umat Islam melalui syair-syairnya yang mengandung teladan dari kehidupan beliau.
Terakhir adalah kegiatan Ratib Saman yang berisikan zikir dan doa bersama. Ini merupakan ibadah zikir yang dilakukan sambil berdiri dan menggerakkan badan ke kanan dan ke kiri. Khusus diikuti kaum laki-laki saja.
Tradisi ini bersifat turun-temurun dan berasal dari Syekh Muhammad Saman Al-Madani, pendiri Tarekat Samaniyah. Tujuannya memohon perlindungan, keselamatan, dan keberkahan dari Allah SWT. Bacaan Ratib Saman terdiri dari ayat-ayat Al-Qur'an, tahlil, shalawat, dan doa-doa khusus, yang diucapkan secara berulang.
Usai di masjid, kegiatan berpindah ke Gedung Serbaguna Haji Ahmad Royan. Di sini semua hadirin bersilaturrahim sambil menikmati bakso dan bandrek yang disediakan Tuan Guru.(*)