Yayasan Syekh Abdul Wahab Rokan yang saat ini dipimpin oleh Syekh Haji Ismail Royan, didirikan pada tanggal 21 November 1979 yang bertepatan dengan tanggal 1 Muharram 1400 H.
Kamis, 07 Februari 2013 | 26 Rabiul Awwal 1434 H | Dibaca : 4641 Kali
Syech Haji Ismail Royan Hadiri Peresmian Surau Suluk di Siak
Penulis
Reporter
Bupati Kabupaten Siak,Drs, H Syamsuar Msi, Selasa (5/2), meresmikan Pokmas Tahun 2012 kecamatan Siak sekaligus meresmikan Surau Suluk Majelis Zikir Thoriqoh Naqsyabandi di Desa Rawang Air Putih, Kecamatan Siak
Turut hadir pada acara Peresmian Surau Suluk, Ketua Yayasan Syech Abdul Wahab Rokan, Syech Haji Ismail Royan, wakil dari Tuan Guru Babussalam Langkat, Ketua Dewan Pimpinan Cabang TATMI Kabupaten Siak, Syech H Abu Masyur, Kapolres Siak AKBP Sugeng Putut Wicaksono, Camat Siak yang diwakili oleh Sekcam Siak OK Muhammad Rendra, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Siak Mukhlis, beserta jajarannya, Asisten Pemerintahan dan Kesra Fauzi Asni, Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Drs H Syafrilenti, MSi, kepala dinas, badan, lurah dan kepala desa, para mursyid, serta jemaah thoriqah.
Dalam sambutannya, Bupati berharap, dengan diresmikannya surau suluk ini dapat bermanfaat bagi masyarkat, terutama untuk beribadah dan untuk mensiarkan zikir di kalangan masyarakat. Ditegaskannya, pada masyarakat untuk menjaga surau suluk ini sekaligus menjaga majelis zikir terus berlanjut dan jemaahnya semakin bertambah. Desa Rawang Air Putih ini termasuk desa percontohan sebagai Desa Sakinah."Kami berharap identitas Negeri Melayu yang identik dengan Islam dapat tercermin pada wajah-wajah masyarakat di Kabupaten Siak ini," harap Bupati"Untuk itulah kepada masyarakat agar mendukung dan berpartisipasi terhadap program-program pembangunan pemerintah," imbuh Syamsuar.
Sementara, Syekh H Abu Masyur dalam sambutannya mengatakan sampai hari ini majelis zikir Kabupaten Siak melalui persulukan maupun halaqoh tawajjud berjumlah 27 majelis zikir.
Jumlah thariqah di Indonesia sebanyak 44, namun yang masuk ke Kabupaten Siak hanya 7 thariqah, dua di antaranya berkembang pesat sedangkan sisanya sekarang tidak beroperasinal lagi. Pertama Thariqah Naqsabandi sebagai induk thariqah yang kedua Thariqah Qodiriyyah wa Naqsabandi, ketiga Qodiriyah, keempat Syatarriyah, Thariqah Samaniyah, Thariqah Ahmadi, Thariqah Anfasiyah dan Thariqah Assidiqiyah.
"Pada kondisi zaman seperti saat ini agar berhati-hati dalam mengikuti thariqah-thariqah yang silsilahnya tidak jelas," pungkas Syekh H Abu Masyur. ama
Sumber : Haluan Riau