Yayasan Syekh Abdul Wahab Rokan yang saat ini dipimpin oleh Syekh Haji Ismail Royan, didirikan pada tanggal 21 November 1979 yang bertepatan dengan tanggal 1 Muharram 1400 H.
Jumat, 05 Februari 2016 | 25 Rabiul Akhir 1437 H | Dibaca : 3493 Kali
Berziarah ke Makam Syiah Kuala dan Titik Nol Indonesia
Penulis
Reporter
Kunjungan ke Provinsi Aceh menjadi muhibbah perdana bagi para santri dan guru SMA Babussalam. Selain kunjungan wajib ke para tokoh atau makam ulama terkemuka, zairah wisata kali ini juga memiliki arti penting tersendiri terkait bencana tsunami yang pernah melanda Negeri Serambi Mekkah tersebut pada 26 Desember 2004.
Rombongan SMA Babussalam yang terdiri dari pimpinan, guru serta santri ini berjumlah sekitar 60 orang. Kunjungan berlangsung pada 12-16 Januari 2016 bersamaan dengan ziarah wisata yang juga dilakukan para santri SMP Babussalam.
Kunjungan wajib pertama adalah ke Besilam Tanjungpura, Lankgat Sumatera Utara. Para rombongan bersilaturrahim dengan Tuan Guru Syekh H Hasyim Al-Syarwani pimpinan Thariqat Naqsabandiyah pada Rabu, 13 Januari malam.
Seperti dipaparkan Ustad Muhammad Ali Siregar, pimpinan rombongan, sekitar pukul 21.00 WIB baru rombongan bergerak menuju Aceh lewat jalan darat. Rombongan tiba di Aceh Kamis, 14 Januari siang dan langsung ke makam ulama terkenal di Nusantara maupun dunia yakni Syekh Abdurrauf Singkil. Beliau juga dikenal sebagai Syiah Kuala yang kemudian diabadikan untuk nama universitas di Aceh, yakni Universitas Syiah Kuala di Banda Aceh.
Di ibukota Aceh tersebut, para santri juga menyempatkan diri ke Museum Tsunami dan kapal PLN yang terdampar didarat akibat tsunami. Ini menjadi pengalaman tersendiri karena bisa langsung melihat akibat dari tsunami dahsyat yang melanda Aceh pada sebelas tahun lalu.
Para peserta ziarah wisata pada Jumat, 15 Januari pagi melanjutkan kunjungan ke wilayah Indonesia paling barat. Tepatnya di Pulau Sabang yang menjadi titik nol kilometer Indonesia. Menuju pulau ini menggunakan kapal ferry lebih kurang 2,5 jam lamanya.
Di sini peserta disuguhkan pemandangan bawah air yang eksotis. Dasar laut yang dangkal terlihat jelas karena air lautnya yang biru. Jutaan ekor ikan hias sendiri maupun gerombolan turut menjadi pemandangan indah dengan terumbu karanganya.
Kekaguman terhadap ciptaan Allah SWT itu juga diakui Syekh H Ismail Royan, Ketua Yayasan Syekh Abdul Wahab Rokan, yang turut mendampingi kunjungan rombongan SMA Babussalam. Menurut beliau, dari banyak pantai yang telah dikunjungi, pantai Sabang ini memberi keindahan dan keunikan tersendiri. Antara lain karena di sini bisa dengan jelas menyaksikan ikan-ikan berkeliaran dengan bebas.
''Subhanallah, ini luar biasa,'' ungkap beliau.
Sabtu, 16 Januari rombongan kembali ke Banda Aceh. Di sini rombongan menyempatkan diri melaksanakan salat Zuhur di Masjid Baiturrahman, masjid raya kebanggaan masyarakat Aceh. Usai itu melanjutkan perjalan untuk kembali ke Pekanbaru.(*)
Foto: Rombongan SMA Babussalam berpose di titik kilometer nol Indonesia dengan latar belakang tugu titik nol yang sedang dikerjakan.