Yayasan Syekh Abdul Wahab Rokan yang saat ini dipimpin oleh Syekh Haji Ismail Royan, didirikan pada tanggal 21 November 1979 yang bertepatan dengan tanggal 1 Muharram 1400 H.
Minggu, 03 Juli 2016 | 27 Ramadhan 1437 H | Dibaca : 3126 Kali
Babussalam Buka Puasa Bersama, Ketua LAM Riau Bicara tentang Budaya Malu
Penulis
Reporter
Sesuai dengan namanya, momen berbuka puasa bersama yang diselenggarakan keluarga besar Pondok Pesantren Babussalam benar-benar menjadi wadah silaturrahim tokoh dari berbagai kalangan.
Tak kurang limaratus orang menghadiri agenda rutin tahunan yang bertajuk Silaturrahim dan Berbuka Puasa Bersama 1437 H yang berlangsung pada Selasa, 14 Juni 2016. Sekitar 200 tamu undangan memadati ruang serbaguna H Ahmad Royan dan Rumah Hijau. Sedang hadirin lain menempati tenda besar di depan ruang serbaguna.
Sejumlah tokoh pun tampak hadir. Di antaranya adalah Ketua Lembaga Adat Melayu Riau Drs H OK Nizami Jamil beserta istri. Ada pula H Auni M Noor selaku Ketua Badan Amil Zakat Provinsi Riau, Hj Roslaini Ismail Suko, Joni Irwan, dan Ami Jaya.
Pada kesempatan itu, OK Nizami Jamil berkesempatan memberikan sambutan menjelang buka puasa. Beliau berbicara tentang budaya malu yang sudah mulai luntur. Budaya malu harus dibangkitkan kembali agar mengangkat marwah Melayu dan marwah manusia itu sendiri. Budaya malu bagian dari budaya Melayu sekaligus bagian dari ajaran Islam.
Terkait hal itu, Ketua LAM Riau berharap Pesantren Babussalam dan pesantren lainnya menjadi salah satu lembaga yang menegakkan dan memelihara budaya malu.
Sementara itu, Tuan Guru Syekh H Ismail Royan selaku Ketua Yayasan Syekh Abdul Wahab Rokan dan tuan rumah mengucapkan terimakasih banyak atas kehadirin para undangan. Beliau juga mengatakan ini agenda rutin tahunan dengan tujuan meningkatkan silaturrahim serta jalinan ukhwah islamiyah.
Tuan Guru juga menceritakan sekilas awal berdirinya lembaga pendidikan Pesantren Babussalam ini. Lokasi pesantren ini, kenang beliau, dulunya seni, banyak semak dan berada di pinggir Kota Pekanbaru. Namun seiring berjalannya waktu, ternyata kini sudah berada di pusat keramaian.(*)