Yayasan Syekh Abdul Wahab Rokan yang saat ini dipimpin oleh Syekh Haji Ismail Royan, didirikan pada tanggal 21 November 1979 yang bertepatan dengan tanggal 1 Muharram 1400 H.
Jumat, 11 November 2022 | 16 Rabiul Akhir 1444 H | Dibaca : 1207 Kali
Pak Abdi Ajak para Alumni Ponpes Babussalam Menjadi ''Khoirunnas anfa'uhum linnas''
Ketua IKA BBS Bapak H Syahrial Abdi AP MSi menyebut para alumni Ponpes Babussalam memiliki bermacam warna. Itu bisa berarti menjadi kader partai politik dengan sederet posisi dan jabatannya, di internal ataupun lembaga legislatif.
Tapi itu juga berarti para alumni menempati berbagai bidang kehidupan. Kepala sekolah, guru, dokter, pengusaha, profesional dan lainnya.
Artinya, kini mereka hadir sebagai profesional di bidang masing-masing. Dan itu salah satunya, sebut Pak Abdi, berkat pembinaan dari ''guru-guru kami'' dan ''orang tua kami'' di Pesantren Babussalam.
''Banyak perilaku, banyak ilmu, banyak nasehat. Dan termasuk banyak hukum yang kami terima. Tapi hari ini, semua jadi pelajaran bagi kami untuk eksis di tengah-tengah masyarakat,'' ujar Pak Abdi mengenang masa-masa di pesantren.
Lanjut Pak Abdi, itu merupakan bagian dari apa yang diajarkan
kepada mereka sebagai santri dulu. Sekaligus juga mengajak agar para alumni berguna bagi orang lain.
Beliau pun lantas mengutip satu hadits: “Khoirunnas anfa'uhum linnas. Sebaik-baik manusia adalah yang paling banyak memberi manfaat bagi manusia lain".(HR Ahmad)
Dengan berbagai profesi yang kini dilakoni para alumni, maka semakin besar pula tanggung jawabnya agar memberi manfaat bagi orang lain.
"Hidup bukan sekadar harta dan tahta. Tapi lebih kepada cinta dan persahabatan. Dan kami menyebutnya silaturahim," ujar Pak Abdi.
Maka di bagian akhir sambutannya, tak lupa pula Ketua DPP IKA BBS itu membuka ruang untuk berkolaborasi dengan IKA-IKA SMA lainnya. Bersama membuat kegiatan yang berguna bagi kemajuan Riau ke depan.
Ini juga diungkapkan dalam dua pantunnya, yang disambut aplaus hadirin.
"Kabut asap tak ada lagi. Karena kemarin hujannya lebat. Mari bersama kita bersinergi. Karena sendiri tak pernah hebat".
"Kue talam kue lepat. Sedap dimakan di petang hari. Kalau sendiri memang tak hebat. Kenapa kita tak berkolaborasi".(*)