Yayasan Syekh Abdul Wahab Rokan yang saat ini dipimpin oleh Syekh Haji Ismail Royan, didirikan pada tanggal 21 November 1979 yang bertepatan dengan tanggal 1 Muharram 1400 H.
Senin, 27 Mei 2024 | 19 Zulqaidah 1445 H | Dibaca : 1457 Kali
Ini Alasan Pak Guslim Sekolahkan 3 Anaknya ke Pesantren Babussalam Pekanbaru
Ini salah satu alasan kuat Pak Guslim mempercayakan pendidikan anak-anaknya di Pondok Pesantren Babussalam Pekanbaru. Ikatan dan kepedulian sesama alumni yang kuat.
"Ikatan dan kepedulian alumni kuat. Kita tak kenal, jauh seniornya di atas kita. Tapi mereka peduli, mau membantu," ujar Pak Guslim, wali santri SMP Babussalam.
"Apapun kesulitan, apapun kekurangan, tanya," ujar Pak Guslim lagi menirukan ucapan putri sulungnya.
Ya Pak Guslim ternyata bukan orang asing bagi Ponpes Babussalam. Ini tidak lain lantaran tiga anaknya, 2 putri dan 1 putra, bersekolah di Babussalam binaan Yayasan Syekh Abdul Wahab Rokan.
Anak pertamanya bernama Oqiya Rianda Putri. Mondok di Babussalam sejak dari SMP sampai SMA. Lulus dari Babussalam Oqiya lanjut kuliah di Fakultas Kedokteran Universitas Riau (Unri).
"Selama 3,5 tahun sudah dokter muda dia. Kini sedang koas," jelas Pak Guslim lagi.
Cerita tentang kuatnya kepedulian alumni di atas berasal dari pengalaman Oqiya. Para alumni yang seniornya sering membantu selama kuliah.
Koas berasal dari bahasa Inggris yakni co-ass alias co assistant. Ini adalah program profesi yang harus dilakukan oleh mahasiswa jurusan kedokteran untuk mendapatkan gelar dokter. Biasanya dilaksanakan di rumah sakit dalam kurun waktu 1,5 tahun hingga 2 tahun.
Anak kedua beliau laki-laki, bernama Rhama Kharomah. Baru lulus dari SMA Babussalam pada tahun 2023.
Kali ini perihal kemampuan komplet yang dimiliki anak Pak Guslim. Anaknya ini mampu melakukan praktik ibadah dan berdakwah dengan bagus selain pengetahuan umum.
Rhama adalah aktivis sekolah. Dari SMP hingga SMA dipercaya menjadi ketua OSIS. Dia juga da'i kondang level sekolahan.
Menurut Pak Guslim, Rhama pelaku pertama da'i muda SMA Babussalam yang go public. Maksudnya, dia banyak diminta menampilkan kemampuan da’inya, atau berceramah ke daerah asal, Kota Pangkalankerinci, Kabupaten Pelalawan.
Cerita Pak Guslim, itu juga termasuk permintaan dari tetangga, kenalan, ataupun jemaah masjid.
Rhama juga sering ikut berbagai lomba mewakili sekolah. Dan beberapa kali juga menorehkan prestasi juara.
Pak Guslim dan istri, Desfitria Linda, juga tak menyangka, putranya juga memiliki kemampuan memimpin pembacaan Surah Yasin, tahtim, tahmid, tahlil beserta doanya.
“Memang ndak salah kita menyekolahkan anak ke pesantren. Semua dia bisa,” kata Pak Guslim, pemilik Rumah Makan Ampera Sakato di Kota Pangkalankerinci ini.
Dan anak bungsu Pak Guslim baru menyelesaikan pendidikan di SMP Babussalam tahun pelajaran 2023-2024. Namanya Afani Permata Sari.
Afani masuk Kelas IX 3 Excellent (Takhossus Tahfidz). Ia juga termasuk santriwati mulai ikut berdakwah. Tahun ini ia juga ikut wisuda tahfiz dengan hapalan 2 juz.
Akhirnya, Pak Guslim juga didaulat menjadi wakil para wali santri pada Acara Syukuran dan Hari Kekeluargaan Santri Kelas IX SMA Babussalam barusan.(*)
Teks foto : Pak Guslim bersama Desfitria Linda (istri), Afani Permata Sari (kanan/anak), dan kenalan.