Ketua Umum DPP Front Pembela Islam KH Sobri Lubis melakukan kunjungan ke Pondok Pesantren Babussalam, Kamis, 10 Januari 2019..
Reporter
Peringatan Hari Sumpah Pemuda Ke-97 tahun 2025 di Pondok Pesantren Babusssalam Pekanbaru berlangsung lancar dan khidmat pada Selasa, 28 Oktober 2025, pagi. Seluruh jajaran dari semua tingkatan sekolah, TK hingga SMA, turut mengikuti peringatan momen bersejarah tersebut.
Bertindak sebagai pembina upacara adalah Ustadz Syaifuddin Zuhri SE, yang juga Wakil Kepala Kurikulum SMA Babussalam. Sementara petugas upacara menjadi tanggung jawab OSIS SMA Babussalam.
Ucapan terima kasih dan pujian pantas diberikan pada petugas upacara. Termasuk pemimpin upacara Muhammad Alfin (santri kelas XII SMA Babussalam), Pasukan Pengibar Bendera, dan Tim Paduan Suara Gabungan SMA dan SMP, yang menjalankan tugas dengan baik dan lancar.

Arti Sumpah Pemuda dan Hari Santri Nasional
Dalam amanat beliau sebagai Pembina Upacara, Ustadz Zuhri menyampaikan banyak hal perihal artinya Sumpah Pemuda bagi bangsa Indonesia. Selain itu, beliau juga menggabungkan dengan peringatan Hari Santri Nasional yang jatuh pada tanggal 22 Oktober 2025. Berikut kutipan dari sambutan tersebut.
Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan karunia-Nya kita dapat berkumpul di tempat yang mulia ini dalam rangka memperingati dua momentum penting bagi bangsa Indonesia, yaitu Hari Sumpah Pemuda dan Hari Santri Nasional.
Sesuai dengan tema peringatan Hari Sumpah Pemuda yang ke-97 yakni “Pemuda Pemudi Bergerak, Indonesia Bersatu”, hari ini, kita tidak hanya mengenang sejarah, tetapi juga merenungkan kembali semangat dan nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya.
Sumpah Pemuda yang diikrarkan pada tanggal 28 Oktober 1928, adalah tonggak sejarah yang mempersatukan pemuda dari berbagai suku, agama, dan latar belakang untuk berjuang demi kemerdekaan Indonesia. Semangat persatuan, nasionalisme, dan cinta tanah air yang berkobar pada saat itu, harus terus kita jaga dan warisi sebagai generasi penerus bangsa.
Tidak lama setelahnya, kita juga memperingati Hari Santri Nasional setiap tanggal 22 Oktober (Resolusi Jihad Nahdhlatul Ulama yang dibacakan KH Hasyim Asy'ari pada 22 Oktober 1945. Berisikan perintah kepada umat Islam untuk berperang (jihad) melawan tentara Sekutu yang ingin menjajah kembali wilayah Indonesia pasca-Proklamasi Kemerdekaan, red).
Hari Santri adalah pengakuan negara atas peran besar kaum santri dan pesantren dalam perjuangan kemerdekaan dan pembangunan bangsa. Santri, dengan bekal ilmu agama dan akhlak mulia, telah menjadi garda terdepan dalam menjaga nilai-nilai luhur bangsa, serta berkontribusi dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.
Hadirin yang saya hormati. Sumpah Pemuda dan Hari Santri adalah dua sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan. Keduanya memiliki semangat yang sama, yaitu semangat persatuan, semangat perjuangan, dan semangat pengabdian kepada bangsa dan negara. Pemuda dan santri adalah aset bangsa yang sangat berharga. Di pundak kalianlah masa depan Indonesia berada.
Oleh karena itu, saya mengajak seluruh pemuda dan santri di Pondok Pesantren Babussalam, untuk bersatu, berkolaborasi, dan berkontribusi aktif dalam membangun bangsa. Jangan biarkan perbedaan menjadi penghalang, tetapi jadikanlah perbedaan sebagai kekuatan untuk saling melengkapi dan memperkaya.
Di era globalisasi yang penuh dengan tantangan ini, kita harus mampu menghadapi berbagai ancaman yang dapat merusak persatuan dan kesatuan bangsa, tidak lagi berupa kolosialisme maupun penjajahan. Radikalisme, intoleransi, dan disinformasi adalah musuh bersama yang harus kita perangi. Mari kita perkuat nilai-nilai Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, dan semangat gotong royong sebagai benteng pertahanan kita.
Kepada para santri, teruslah belajar dan mengembangkan diri. Kuasai ilmu pengetahuan dan teknologi, serta jadilah agen perubahan yang positif di masyarakat. Tunjukkan bahwa santri juga bisa berprestasi di berbagai bidang, tanpa meninggalkan nilai-nilai agama dan moralitas. Sesuai dengan motto Pondok Pesantren Babussalam yakni, Beriman, Berilmu, Beramal dan Berakhlak Mulia.
Kepada para pemuda, jangan pernah berhenti berkarya dan berinovasi. Jadilah generasi yang kreatif, inovatif, dan berdaya saing tinggi. Manfaatkan teknologi untuk hal-hal yang positif, serta jadilah pelopor perubahan yang membawa kemajuan bagi bangsa dan negara.
Kepada Bapak Ibu Guru dan calon guru, teruslah menjadi agen bangsa yang selalu mengawal semangat pemuda dan santri tanpa pamrih. Serta terus menjadi cahaya penuntun mereka di kala kesulitan, agar hendaknya sama-sama menjadi pihak yang berperan dalam membangun bangsa dan negara. Serta menjadi pihak yang senantiasa mengawal nilia-nilai agama dan moralitas.
Hadirin yang saya muliakan. Saya yakin, dengan semangat Sumpah Pemuda dan Hari Santri, kita mampu mewujudkan Indonesia yang lebih maju, adil, dan makmur. Mari kita jadikan momentum ini sebagai titik tolak untuk meningkatkan semangat persatuan, semangat perjuangan, dan semangat pengabdian kepada bangsa dan negara.
Akhir kata, saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh hadirin atas perhatiannya. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.(*)
Ketua Umum DPP Front Pembela Islam KH Sobri Lubis melakukan kunjungan ke Pondok Pesantren Babussalam, Kamis, 10 Januari 2019..
Dan kunjungan Sabtu, 22 April ba’da magrib tersebut memang surprise. Ini karena beliau datang dengan rombongan. Sejum.

