Yayasan Syekh Abdul Wahab Rokan yang saat ini dipimpin oleh Syekh Haji Ismail Royan, didirikan pada tanggal 21 November 1979 yang bertepatan dengan tanggal 1 Muharram 1400 H.
Kamis, 25 Februari 2021 | 13 Rajab 1442 H | Dibaca : 1432 Kali
Ini Pesan Ustadz Imran Untuk Alumni Ponpes Babussalam Yang Studi Di Luar Negeri
Penulis
Reporter
Sejak tiga tahun terakhir sejumlah alumni SMA Pondok Pesantren Babussalam berkuliah di luar negeri. Terutama di tiga negara ini; Malaysia, Turki dan Mesir.
Kepala SMA Babussalam Ustadz Drs H Imran Effendy Hasibuan MA mengucapkan selamat dan syukur. Sekaligus beliau juga mengirimkan pesan kepada mereka.
Pesan pertama adalah agar mereka fokus belajar. Karena tugas dan kewajiban sebagai mahasiswa adalah belajar sebaik-baiknya.
Kedua, jalin komunikasi yang baik dengan pendahulu atau senior. Tentu di antaranya dengan satu almamater alias sesama Ponpes Babussalam. Ini tidak lain disebabkan lebih dulu berpengalaman.
Ketiga, bangun jaringan alias networking dengan mahasiswa dari negara lain. Ini akan memperluas persahabatan dan wawasan. Sekaligus bisa bermanfaat bagi perjalanan karier pribadi ataupun kerja sama antarbangsa/negara.
Keempat, pelajari budaya setempat. Ini akan mempermudah yang bersangkutan beradaptasi dengan lingkungan sekitar.
Dan kelima juga sangat penting. Ustadz Imran meminta agar para alumni tidak terpengaruh apalagi masuk dalam konstelasi atau hiruk pikuk politik setempat.
Termasuk juga tidak memanfaatkan sosial media untuk isu atau urusan politik. Sebab sistem pengawasan lewat teknologi informasi sudah canggih.
"Biasanya para senior sudah memberi tahu soal hal itu. Termasuk juga Atase Pendidikan KBRI biasanya sudah menjelaskan pada mahasiswa baru," ungkap Ustadz Imran lagi.
Karena itu, Ustadz Imran menilai tidak perlu terlalu khawatir baik bagi mahasiswa maupun orang tua. Termasuk soal makanan karena sudah cukup tersedia penjualan makanan khas Indonesia ataupun Melayu.
"Asal mau belajar bisa. Ada senior juga yang membantu. Beban kuliah seperti jumlah mata kuliah dan SKS hampir sama di Indonesia. Cuma beda sistem," ungkap Ustadz Imran lagi.(*)