Yayasan Syekh Abdul Wahab Rokan yang saat ini dipimpin oleh Syekh Haji Ismail Royan, didirikan pada tanggal 21 November 1979 yang bertepatan dengan tanggal 1 Muharram 1400 H.
Jumat, 12 November 2021 | 6 Rabiul Akhir 1443 H | Dibaca : 1352 Kali
Selain Cepat Paham, Santri Membaca Al-Qur'an dengan Irama Rost
Usai Pelatihan, Kini Guru SD Babussalam Ajarkan Metode Tilawati
Penulis
Reporter
Guru-guru SD Pondok Pesantren Babussalam mengikuti pelatihan belajar membaca Al-Qur'an dengan Metode Tilawati.
Pelatihan digelar selama tiga hari secara tatap muka dan tiga kali via daring. Pelatihan dilakukan pada awal tahun ajaran baru Juli 2021.
Demikian disampaikan Kepala SD Babussalam Ustazah Hj Yanti Elvina MPd.
"Dengan adanya irama ini membuat anak-anak lebih senang dan tertarik. Maka kami saat ini beralih mengajarkan membaca Al-Qur'an dengan metode tilawati," jelas Ustazah Yanti.
"Anak-anak cepat bisa baca Qur'an dan bisa membaca dengan berirama pula," ungkap kepala sekolah bangga.
Menurut beliau, Metode Tilawati adalah salah satu metode belajar membaca Al-Qur'an dengan mudah dan menyenangkan. Sebelumnya di SD Babussalam memakai Metode Iqro'.
Dalam Metode Tilawati ini para santri belajar membaca Al-Qur'an langsung dengan menggunakan irama rost. Pada metode sebelumnya tidak ada irama.
Mentornya berasal dari instruktur pusat, tepatnya dari Surabaya. Mereka sudah berkompeten.
Dalam pembelajaran Metode Tilawati ini menggunakan buku jilid 1-6 beserta menggunakan alat peraga.
"Target kita seluruh guru dan siswa bisa membaca Qur'an dengan irama rost," tambah kepala sekolah optimistis.
Adapun tahapan dalam pembelajaran Metode Tilawati adalah dimulai dengan membaca doa sebelum belajar (menggunakan irama rost).
Langkah-langkahnya seperti guru membaca, santri menyimak. Guru membaca santri mengikuti. Lalu guru membaca bersama santri. Ada pula saat santri membaca simak yaitu ketika salah seorang santri membaca maka yang lain menyimak.
Dan santri berikutnya akan menyambung bacaan yang sudah dibaca oleh temannya. Sebaris demi sebaris sampai target membaca 4 halaman sekali pertemuan tercapai/selesai.
Dijelaskan Ustazah Yanti lagi, metode belajar seperti itu membuat anak serius dan konsentrasi. Dan kelas pun terkendali.
Setelah membaca doa dan sebelum belajar dimulai, santri membaca Mars Tilawati untuk menambah semangat dan antusias dalam belajar baca Qur'an.(*)