Yayasan Syekh Abdul Wahab Rokan yang saat ini dipimpin oleh Syekh Haji Ismail Royan, didirikan pada tanggal 21 November 1979 yang bertepatan dengan tanggal 1 Muharram 1400 H.
Kontak Kami
Jalan HR.Soebrantas No.62 Pekanbaru, Riau
(0761) 6700646
pesantrenbabussalam@gmail.com
Teks foto:
Jumat, 18 Juli 2025 | 22 Muharram 1447 H | Dibaca : 16 Kali
Ini Pesan dan Harapan Wali Santri Babussalam dalam Acara Ta'aruf Santri Baru
Redaksi
Reporter
Prosesi Taáruf atau Open House Pondok Pesantren Babussalam dimulai dengan pembacaan kalam Ilahi oleh Fajar Sidiq, santri kelas XI SMA. Dilanjutkan menyanyikan Mars Babussalam dan pembacaan Janji Santri.
Berikutnya kata sambutan dari perwakilan orang tua santri. Kali ini diwakili Bapak Jefrizal SPd, orang tua dari santriwati kelas VII SMP Babussalam, Azkiya Nayla Rizalwi.
Usai itu, giliran Pimpinan Yayasan Syekh Abdul Wahab Rokan Ponpes Babussalam Tuan Guru Syekh H Ismail Royan menyampaikan sambutan. Sekaligus menerima penyerahan santri baru dari perwakilan orang tua.
Bapak Jefrizal mengatakan, dengan hati yang ikhlas menyerahkan anak-anak untuk dididik menjadi anak yang hebat, berilmu, beriman, beramal dan berakhlak mulia sesuai dengan motto Ponpes Babussalam.
Pak Jefrizal juga mengajak para orang tua untuk saling memotivasi dan menguatkan hati. Maksudnya, motivasi anak agar kuat menjalani pendidikan dan menguatkan hati sendiri karena berpisah dengan anak sementara waktu.
Pak Jefrizal juga menginformasikan bahwa beliau dan istri seorang guru di SMP Negeri 3 Rupat, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau.
Juga dielaskan, saat ini Pulau Rupat sudah menjadi salah satu destinasi wisata utama di Riau. Buah durian dan pantai pasir putih menjadi andalan wisatanya.
Di sisi lain, beliau merasa mulai khawatir bahwa sudah masuknya narkoba. Karena alasan itu pula, Pak Jefrizal berpikir untuk membentengi keluarganya. Memasukkan putrinya di Ponpes Babussalam adalah salah satu upaya untuk membentengi diri dari pengaruh negatif.
“Kami merasakan juga bagaimana mendidik anak sekarang ini. Beda dengan sepuluh, dua puluh tahun yang lalu,” ujar beliau.
“Kami berharap betul pak. Tolong dibina anak-anak kami sesuai dengan standar yang ada di Babussalam ini,” harap Pak Jefrizal lagi.(*)